yoldash.net

Menelaah Komentar Towel Soal Pembuktian STY dan Indonesia Tanpa Nathan

Tommy Welly menyebut perempat final Piala Asia U-23 seharusnya jadi pembuktian kualitas Shin Tae Yong dengan tidak membawa kembali Nathan Tjoe-A-On.
Shin Tae Yong akan memimpin Timnas Indonesia U-23 lawan Korea Selatan. (Dok PSSI)

Jakarta, Indonesia --

Pengamat sepak bola, Tommy Welly menyebut perempat final Piala Asia U-23 2024 seharusnya jadi pembuktian kualitas pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae Yong dengan tidak membawa kembali Nathan Tjoe-A-On.

"Memanggil kembali Nathan Tjoe-A-On apresiasi, itu upaya. Tetapi harusnya kita challenge, ketika tanpa Nathan Tjoe-A-On, apa yang akan dilakukan oleh Shin Tae Yong?"

"Sebetulnya ini kesempatan, karena dari segi target telah tercapai, perempat final. Nothing to lose besok."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang menguji kualitas Shin Tae Yong. Kita mau lihat. Kalau disuapin terus sama Erick Thohir, enak betul Shin Tae Yong."

"Makanya dia dituntut, dia bisa gak maksimalkan pemain yang dibawa? Bisa gak dia memformulasikan? Kita mau lihat itu."

ADVERTISEMENT

"Target telah tercapai kan. Test case besok."

 

Begitulah rentetan komentar Towel dalam acara Hot Room di Metro TV dalam sesi tanya jawab dan perdebatan dengan Hotman Paris dan Justinus Lhaksana. Komentar tersebut jadi viral di media sosial dan dibahas banyak orang.

Dari jutaan orang yang menonton Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23, mayoritas tentu sepakat bahwa Nathan Tjoe-A-On punya peran besar dalam kiprah Garuda Muda di turnamen tersebut. Karena itu ketika Nathan harus pulang, lantaran izin dari Heerenveen hanya sepekan, banyak yang bersedih walaupun berusaha mengikhlaskan.

Beberapa hari berselang, ternyata kabar baik terdengar. Erick Thohir berhasil meyakinkan Heerenveen untuk kembali melepas Nathan. Suporter bersorak gembira karena Timnas Indonesia U-23 bisa kembali tampil dengan komposisi 100 persen.

-------

Target Timnas Indonesia U-23 adalah perempat final Piala Asia U-23. Target tersebut telah tercapai dan itu adalah fakta yang benar.

Namun di luar target tersebut, ada sesuatu yang lebih besar yang layak diperjuangkan. Hal tersebut adalah tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

Bagi negara-negara besar di dunia sepak bola, ajang Olimpiade terkadang dianggap sebelah mata. Emas Olimpiade tidak berada di level yang sebanding dengan juara Piala Dunia lantaran ada pembatasan umur di bawah 23 tahun plus tiga pemain senior.

Tetapi bagi negara seperti Indonesia yang terus bermimpi jadi negara besar di dunia sepak bola, Olimpiade adalah ajang yang dimimpikan dan diharapkan bisa diikuti. Setelah sempat tampil di Olimpiade Melbourne 1956 dengan kisah legendaris menahan imbang Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin, Indonesia belum pernah tampil lagi di Olimpiade.

Indonesia's midfielder #08 Witan Sulaeman celebrates with his defender #12 Pratama Arhan after scoring their team's second goal during their AFC U23 Asian Cup Group A match against Jordan at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha on April 21, 2024. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)Timnas Indonesia U-23 tinggal berjarak dua kemenangan lagi dari tiket lolos ke Olimpiade Paris. (AFP/KARIM JAAFAR)

Kini, Timnas Indonesia U-23 tinggal berjarak dua kemenangan lagi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Jarak dua kemenangan tentu masih jauh bila menimbang lawan-lawan kuat yang bakal dihadapi Timnas Indonesia U-23 di fase knock out.

Namun Piala Asia U-23 2024 ini adalah jarak terdekat Timnas Indonesia untuk tampil di Olimpiade dibandingkan di edisi-edisi sebelumnya saat Indonesia bahkan tak bisa lolos ke Piala Asia U-23.

Karena itu kemudian komentar Towel menjadi aneh ketika meminta duel lawan Korea Selatan sebagai test case untuk uji kualitas Shin Tae Yong dan berharap seharusnya Shin Tae Yong tidak 'disuapi' terus oleh Erick Thohir dengan segala fasilitas dan dukungan.

Walaupun memberi apresiasi, Towel seolah menyayangkan pemanggilan kembali Nathan dan seharusnya duel Indonesia tanpa Nathan lawan Korea Selatan di perempat final bisa jadi uji kualitas Shin Tae Yong.

Kehadiran Nathan kembali ke Timnas Indonesia U-23 adalah sebuah hal yang patut disyukuri. Selain itu kinerja Erick Thohir dan jajarannya untuk mendukung penuh Shin Tae Yong sudah jadi kewajiban.

Perkara pelatih-pelatih sebelumnya dinilai tidak mendapatkan dukungan yang sama, peristiwa itu sudah ada di belakang dan tidak banyak manfaatnya untuk diperdebatkan. Karena itu kalimat 'Kalau disuapin terus sama Erick Thohir, enak betul Shin Tae Yong' jadi makin tidak masuk akal.

Jordan (white) and Indonesia's (red) starting eleven stand up for their national anthems before the start of the AFC U23 Asian Cup Group A match between Jordan and Indonesia at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha on April 21, 2024. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan di babak perempat final. (AFP/KARIM JAAFAR)

PSSI yang bertanggung jawab adalah PSSI yang menjalankan tugas-tugas yang ada pada diri mereka, termasuk mendukung kinerja pelatih tim nasional. Karena itu sudah sewajarnya mereka mengerahkan seluruh tenaga yang dipunya, demi Shin Tae Yong bisa memaksimalkan segala potensi yang ada.

Apalagi dalam hal ini, perempat final Piala Asia U-23, ada hal besar yang dinantikan penggemar Timnas Indonesia U-23: Bisa bertarung dalam turnamen besar menghadapi negara-negara kuat di dunia sepak bola seperti Prancis, Argentina, dan Spanyol.

[Gambas:Video CNN]

(ptr/har)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat