Budayawan Banten Marah: Setop Eksploitasi Perempuan Badui demi Konten
![Budayawan Banten Marah: Setop Eksploitasi Perempuan Badui demi Konten Budayawan Banten marah atas ulah para konten kreator yang semakin marak mengeksploitasi kecantikan perempuan Badui di media sosial.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/11/musim-kawin-warga-suku-badui-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Budayawan Banten Uday Suhada mengecam fenomena yang dia sebut sebagai eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
"Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos, atau apapun namanya, yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Badui," kata Uday dalam keterangan tertulis di Rangkasbitung, Lebak, Selasa (2/7).
Lembaga Adat Badui menggelar rapat pada 29 Juni lalu membahas maraknya eksploitasi perempuan muda Badui ke medsos yang dilakukan para konten kreator
Dalam rapat tersebut, Uday mengaku diundang untuk membahas permasalahan konten kreator itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uday berkata ada beberapa hal yang menyebabkan eksploitasi yang semakin marak terhadap perempuan Badui. Pertama, kemajuan teknologi yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Badui.
ADVERTISEMENT
Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Badui.
Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya, baik sanksi terhadap warga Badui sendiri maupun terhadap pihak luar yang eksploitatif.
"Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Badui Dalam dan Badui Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, setop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Badui dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan," kata Uday.
Menurut Uday, ke depan Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes ) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan masyarakat luar ke Badui.
"Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Badui adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama," katanya menjelaskan.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
KPK Respons ICW: Penanganan Perkara Masih Berjalan Sesuai Aturan
-
PKB Sebut Cawagub Pendamping Anies Tak Harus dari Kadernya
-
Polri Angkat Suara Disebut KPK Tutup Koordinasi Jika Anggota Ditangkap
-
Ratusan Ribu Warga Dukung Petisi Pemakzulan Presiden Korsel
-
VIDEO: Israel Usir Paksa Warga Palestina Tinggalkan Khan Younis Gaza
-
27 Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan Hindu di India
-
ESDM Targetkan 15 Proyek Penyimpanan Karbon Rampung pada 2030
-
Kemenhub Sebut Bandara VVIP IKN Tak Punya Kode dari IATA
-
Jadwal Siaran Langsung Brasil vs Kolombia di Copa America 2024
-
FOTO: Belanda yang Berbeda di 16 Besar Euro 2024
-
Donyell Malen, dari Bangku Cadangan Cetak 2 Gol untuk Belanda
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
FOTO: Lubang Raksasa Ancam Lumbung Pangan Turki
-
Pemegang Password PDNS Terungkap, Fix Celah Serangan Ransomware?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
1 Kakak 7 Ponakan Bahas Sandwich Gen, Chicco Kurniawan Emosional
-
Bangga, Festival Teluk Tomini 2024 Pukau Wisatawan Global
-
Biar Istirahat Berkualitas, Berapa Suhu AC yang Baik saat Tidur?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso