Komnas HAM: Ada Indikasi Pelanggaran di Kasus Kematian Afif Maulana
![Komnas HAM: Ada Indikasi Pelanggaran di Kasus Kematian Afif Maulana Komnas HAM telah menyurati Kapolda Sumbar untuk mengklarifikasi soal janggal kematian Afif Maulana. Surat itu belum direspons.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/25/lbh-padang-adukan-kematian-afif-maulana-ke-komnas-ham_169.jpeg?w=650&q=90)
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan terdapat indikasi pelanggaran HAM dalam kasus dugaan penganiayaan aparat kepolisian terhadap remaja 13 tahun asal Padang Afif Maulana.
Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan usai menerima aduan dari pendamping korban, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Selasa (25/6).
"Intinya kami melihat memang kalau lihat pengaduan tersebut ada dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan polisi terutama asas keadilan bagi korban," kata Hari di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus ini, terdapat delapan orang yang ditangkap oleh aparat kepolisian dengan dalih pengamanan tawuran. Dari delapan orang itu, salah satunya Afif.
Menurut Hari, kepolisian tidak bisa menangkap kedelapan orang tersebut lantaran pada faktanya, tidak terjadi tawuran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian juga seharusnya tidak dengan kekerasan. Jika merujuk pada keterangan LBH Padang, kata Hari, terdapat dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat kepolisian.
LBH Padang membeberkan adanya berbagai jenis tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian yakni pemukulan menyetrum hingga menyundut rokok pada bagian tubuh anak yang ditangkap.
"Kami sangat menyayangkan apabila memang kejadian itu dilakukan oleh polisi maka polda maupun Polri harus mengusut Tuntas secara seadil adilnya dan kami akan terus memantau dan mengawasi kasus ini," ujarnya.
Komnas HAM telah melakukan pemantauan, serta meminta keterangan dari beberapa pihak dan mengumpulkan bukti-bukti.
Sebelumnya, seorang siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana (AM), ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono pun angkat suara terkait penemuan jasad siswa SMPAfif Maulana dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji.
Suharyono membantah ada dugaan penyiksaan yang dilakukan anggota Sabhara terhadap Afif. Ia mengatakan dari keterangan saksi yang memboncengi, Afif diduga terjun ke sungai saat ada pengamanan aksi tawuran.
"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian teman korban yang bernama Adit saat kita periksa," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (24/6).
"Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya karena kesaksian yang kita ambil dari kawan yang ikut serta dalam tawuran itu," imbuhnya.
Panggil Kapolda Sumbar
Hari mengatakan Komnas HAM sudah menyurati Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono ihwal kematian Afif Maulana.
Surat itu berisi pemanggilan Kapolda Sumbar untuk dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam penganiayaan Afif dan beberapa anak lainnya di Padang.
Hari menyebut surat itu dikirim oleh Komnas HAM perwakilan Sumbar. Namun hingga saat ini belum ada respons dari Kapolda Sumbar.
"Kantor perwakilan komnas HAM sendiri sudah mengeluarkan surat permintaan keterangan kepada Polda maupun kepada Polres," kata Hari di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (25/6).
"Sampai hari ini belum direspons oleh mereka, surat permintaan keterangan," imbuhnya.
Afif Maulana ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.
LBH Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.
Kapolda Suharyono pun angkat suara terkait penemuan jasad Afif dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji.
Suharyono membantah dugaan penyiksaan yang dilakukan anggota Sabhara terhadap Afif. Berdasarkan keterangan saksi yang memboncengi, kata dia, Afif terjun ke sungai saat ada pengamanan aksi tawuran.
"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian teman korban yang bernama Adit saat kita periksa," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (24/6).
"Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya karena kesaksian yang kita ambil dari kawan yang ikut serta dalam tawuran itu," imbuhnya.
(yla/gil)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Pelaku Mutilasi di Garut Ditangkap, Identitas Korban Masih Misterius
-
Ribuan Aparat Gabungan Dikerahkan Amankan Hari Bhayangkara di Monas
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Respons Gregoria Mariska usai Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso