yoldash.net

Mabes Polri Bantu Usut Dugaan Penganiayaan Afif Maulana

Mabes Polri membantu pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sumatera Barat terhadap siswa SMP Afif Maulana hingga tewas.
Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Bareskrim dan Propam Polri sebagai pembina fungsi sudah memberikan petunjuk dan arahan dalam penyidikan kasus tersebut. (Dok. Polri)

Jakarta, Indonesia --

Mabes Polri membantu pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sumatera Barat terhadap siswa SMP Afif Maulana hingga tewas.

Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Bareskrim dan Propam Polri sebagai pembina fungsi sudah memberikan petunjuk dan arahan dalam penyidikan kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap pelaporan di daerah yang menjadi bagian perhatian tentu ini menjadi sifatnya adalah asistensi yang bersifat jukrah (petunjuk dan arahan)," ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/6).

"Misalnya selaku pembina fungsi teknis dari reserse akan mendapatkan dari Bareskrim, begitu juga dengan Propam satu pembina fungsi teknisnya di Propam ada tentu akan mendapatkan petunjuk dan arahan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Trunoyudo mengatakan saat ini Polda Sumatera Barat masih melakukan penyidikan secara komprehensif untuk mengungkap peristiwa yang menimpa Afif.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan ataupun berspekulasi tanpa dasar dan bukti yang jelas. Truno memastikan hasil penyidikan akan dibuka secara transparan kepada publik.

"Secara eksplisit hasilnya akan disampaikan lebih dalam oleh Polda Sumatera Barat. Kami mengimbau untuk tidak membuat opini-opini lebih jauh sebelum adanya hasil pemeriksaan oleh Polda Sumatera Barat," ujarnya.

Sebelumnya seorang siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana (AM), ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Sementara itu Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono membantah adanya dugaan penyiksaan yang dilakukan anggota Sabhara terhadap Afif.

Ia mengatakan dari keterangan saksi yang memboncengi Afif, korban justru diduga terjun ke sungai lantaran ingin menghindari petugas saat ada pengamanan aksi tawuran.

"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian teman korban yang bernama Adit saat kita periksa," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (24/6).

(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat