yoldash.net

Jokowi Soroti Minim Dokter Spesialis di RI, Singgung Ranking 147 Dunia

Saat Raker Kesehatan Nasional, Jokowi mengutip data WHO pada 2019 yang mencatat rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk.
Presiden Jokowi usai menghadiri Raker Kesehatan Nasional 2024 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4). (CNN Indonesia/Khaira Ummah JP)

Tangerang, Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti minimnya jumlah dokter spesialis di Indonesia.

Ia pun mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 yang mencatatkan rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk.

Jokowi menilai kondisi itu menjadi salah satu masalah terbesar bagi dunia kesehatan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasio dokter kita masih 0,47, rankingnya 147 dunia, rankingnya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4).

ADVERTISEMENT

Jokowi menyebut sejumlah temuan di lapangan menunjukkan banyak rumah sakit yang tidak memiliki dokter spesialis yang berkaitan dengan keahlian dengan alat seperti MRI, Cath Lab, hingga Mammogram.

Oleh sebab itu, salah satu solusi mengatasi masalah tersebut menurut Jokowi adalah dengan membuka Fakultas Kedokteran (FK) di sejumlah Universitas Indonesia. Namun ia juga menekankan pembukaan studi kedokteran itu harus melalui proses dan tahapan yang sesuai.

"Yang saya lihat di lapangan, banyak rumah sakit yang tidak memiliki spesialis-spesialis tertentu," ujar Jokowi.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat