Niger Usir Tentara AS di Pangkalan Militer, Kini Diduduki Rusia
Niger meminta Amerika Serikat untuk menarik pasukan dari pangkalan udara mereka, menyusul pengerahan pasukan Rusia di negara tersebut.
Pasukan Rusia kini berada di pangkalan udara Niger yang menampung pasukan AS.
Salah satu pejabat Pentagon mengungkapkan pasukan Rusia memang sudah di pangkalan Udara Niger, tetapi mereka tak berbaur dengan militer AS yang ada di Pangkalan Udara 101.
Pangkalan Udara 101 terletak di sebelah Bandara Internasional Diori Hamani di Niamey.
Pengerahan pasukan Rusia ke Niger menempatkan militer kedua negara adidaya itu dalam jarak yang dekat.
"[Situasinya] tidak bagus. Namun, dalam jangka pendek bisa dikendalikan," kata pejabat itu, dikutip Al Jazeera, Jumat (3/5).
Menanggapi pengerahan pasukan Rusia di Niger, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin buka suara.
Austin menilai tak ada masalah yang signifikan karena pasukan Rusia tak punya akses ke persenjataan atau personel.
"Tentara Rusia berada di kompleks terpisah dan tak punya akses terhadap pasukan AS atau akses terhadap peralatan kami," kata Austin.
Dia lalu menegaskan Pentagon selalu fokus terhadap keselamatan dan perlindungan pasukan AS. Mereka juga terus mengawasi pergerakan personel.
"Tetapi saat ini, saya tak melihat masalah yang signifikan di sini dalam hal perlindungan pasukan kami," ujar Austin.
Pengerahan pasukan Rusia ini terjadi usai Niger mengalami kudeta pada Juli 2023. Pada Maret lalu, penguasa Niger saat ini meminta AS menarik personel.
Pasukan AS saat ini masih di pangkalan militer Niger. Namun, mereka disebut-sebut akan pergi.
Sebelum kudeta, Niger merupakan mitra utama AS dalam melawan kelompok ISIL (ISIS) dan afiliasi al-Qaeda di wilayah Sahel Afrika.
Penguasa Niger bukan satu-satunya pihak yang meminta pasukan AS angkat kaki. Militer Negeri Paman Sam ini lebih dulu bertolak dari Chad usai diminta pergi.
Lihat Juga : |
Mali dan Burkina Faso juga melakukan Langkah serupa dengan mengusir pasukan Prancis.
AS dan sekutunya mau tak mau harus memindahkan pasukan karena penguasa di negara Afrika ingin menjauhi mereka. Di saat yang sama, Rusia berupaya memperkuat dengan sejumlah negara di Benua Hitam.
Rusia menempatkan diri sebagai negara sahabat yang tak punya beban kolonial di Benua Afrika.
(isa/dna)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun Tapi Kemajuan Tak Banyak
-
Kemenag Tangsel Klaim Kasus Gerebek Mahasiswa Doa Rosario Sudah Damai
-
Hakim MK Heran Tanda Tangan Daftar Hadir di TPS Bangkalan Mirip Semua
-
VIDEO: Polisi Selamatkan Tiga Anjing di Tengah Banjir di Texas
-
VIDEO: AS-Filipina Gelar Latihan Militer Tahunan Simulasi Lawan China
-
Hamas Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Warga Palestina Nangis Bahagia
-
Bulog Salurkan 2.690 Ton Beras untuk Bantuan Pangan Tahap II di DKI
-
5 Lapangan Usaha yang Serap Pekerja Terbanyak Sampai Februari 2024
-
Bos Bappenas Catat Pembangunan IKN Tahap Pertama Sudah 80 Persen
-
Casemiro Jadi Bek Tengah MU, Menyedihkan dan Jadi Penyebab Kekalahan
-
Hasil Liga Inggris: Manchester United Kalah Telak 0-4
-
5 Fakta Jelang Duel PSG vs Dortmund di Liga Champions
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Winamp Bakal 'Bangkit dari Kubur' Juli, Cek Fitur Barunya
-
Instagram Rilis Fitur Story Rahasia, Cek Cara Intipnya
-
Fortuner Pelat Polri Kecelakaan Usai Menyalip dari Bahu Jalan Tol MBZ
-
Hyundai Ioniq 5 dan 6 Ditarik dari Tangan Konsumen di Indonesia
-
Enggak Kebal Ganjil Genap, Siapa Pengguna Pelat Nomor ZZ?
-
Sahabat Sebut Kate dan William Bagai di 'Neraka' Usai Diagnosis Kanker
-
Sutradara Ungkap Tema Besar Pagelaran Sabang Merauke
-
VIDEO: The Fall Guy Debut di Puncak Box Office Hollywood
-
Stop Makan Berlebihan, Ini 5 Bahaya Lemak Trans bagi Tubuh
-
Qatar Airways Perkenalkan Pramugari AI Pertama di Dunia
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso