AHY, Kaesang hingga Zulhas Tiba di KPU Lihat Penetapan Prabowo

Sejumlah menteri kabinet Jokowi hadir di KPU untuk menyaksikan penetapan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

Sejumlah menteri dan elite parpol koalisi hadir di KPU saksikan penetapan Prabowo jadi presiden. ( CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, Indonesia --

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono dan Menko Polhukan Hadi Tjahjanto tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk ikut menyaksikan penetapan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada hari ini, Rabu (24/4).

Berdasarkan pantauan Indonesia.com, AHY datang bersamaan dengan Hadi sekitar pukul 09.30 WIB. AHY datang menggunakan blazer Demokrat berwarna biru. Sementara Hadi menggunkan kemeja putih.

Tak lama setelah itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga tiba menggunakan blazer PAN berwarna biru. Setelah itu, datang pula Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri dalam Negeri Tito Karnavian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, tampak Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep datang sekitar pukul 9.40 menggunakan kemeja berwarna putih.

AHY, Hadi dan Bahlil langsung memasuki kantor KPU. Sementara pada pukul 9.39 WIB, Tito tampak masih berbincang-bincang dengan tim kuasa hukum 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Lihat Juga :

Anies Bakal Hadiri Penetapan Prabowo Jadi Presiden Terpilih di KPU

AHY ambil cuti

AHY mengajukan cuti dari tugasnya sebagai Menteri ATR/BPN untuk menghadiri penetapan Prabowo Subianto sebagai presiden.

Dalam jumpa pers di kantor partainya, AHY mengaku telah mendapat undangan untuk hadir dalam acara tersebut. Dia pun membawa sejumlah kadernya untuk hadir pada kesempatan tersebut.

"Untuk itu hari ini saya sebenarnya mengambil cuti dalam posisi saya sebagai menteri ATR/Kepala BPN," kata AHY.

Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut putusan MK terkait gugatan sengketa pilpres telah menjadi dasar Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

AHY mengaku menghormati putusan para hakim MK yang dinilai tak mudah karena menghadapi berbagai tekanan politik. Namun, putusan tersebut penting sebagai sebagai kepastian hukum.

"Keputusan MK tersebut telah memberikan kepastian hukum yang sangat kuat bagi pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil Presiden terpilih periode 2024-2029," katanya.