yoldash.net

Siapa Kandidat Paling Kuat di Pemilu Presiden Iran?

Iran gelar pemilu presiden hari ini usai kematian Ebrahim Raisi, ada dua nama yang digadang jadi kandidat terkuat presiden Iran.
Iran gelar pemilu presiden hari ini usai Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter. Foto: AFP/ATTA KENARE

Jakarta, Indonesia --

Sebanyak empat calon presiden bertarung dalam pemilihan umum Iran yang berlangsung pada hari ini, Jumat (28/6) waktu setempat.

Pemilu ini diikuti lebih dari 61 juta warga Iran yang berusia di atas 18 tahun. Pemerintah menyediakan 58.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah, bagi warga yang ingin memberi suara.

Dari empat kandidat presiden, dua di antaranya disebut-sebut menjadi calon terdepan. Mereka yakni Saeed Jalili dan Mohammad Bagher Ghalibaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Jazeera melaporkan kedua orang itu merupakan kandidat terkuat. Mereka berhaluan konservatif. Namun, Ghalibaf dipandang lebih moderat dan Jalili adalah garis keras.

ADVERTISEMENT

Jalili memenuhi banyak kriteria saat melihat calon pemenang, setidaknya dalam hal dukungan dari lembaga. Ia juga punya hubungan kuat dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan paramiliter Korps Angkatan Bersenjata Iran.

Dia juga dekat dengan mendiang presiden Ebrahim Raisi dan disebut-sebut bakal menjadi kandidat selanjutnya.

Jalili merupakan politikus konservatif yang pernah menjadi Sekretaris Dewan Keamanan Iran sejak 2007 hingga 2013.

Dia juga sempat menjadi pemimpin negosiator nuklir, dan wakil menteri luar negeri urusan Eropa dan Amerika, dikutip Mehr News.

Selain itu, Jalili pernah bertugas di medan perang selama perang Irak-Iran pada 1986. Dia sampai terluka parah hingga sebagian kaki kanannya hilang.

Sementara itu, Ghalibaf merupakan teknokrat. Dia memiliki hubungan dekat dengan IRGC dan Khamenei, tetapi berpotensi mendapat serangan dari media ultrakonservatif.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ghalibaf pernah menjadi panglima IRGC pada 1997 dan kepala kepolisian Iran pada 2000-2005.

Selama menjadi kepala kepolisian, Ghalibaf melakukan modernisasi dan memperkuat institusi tersebut. Dia kerap terlibat dalam menangani aksi unjuk rasa pelajar pada 2003.



Pemilihan presiden Iran sebelumnya dijadwalkan digelar pada 2025, namun dimajukan usai Presiden Ebrahim Raisi tewas pada kecelakaan helikopter Mei lalu. 

Helikopter yang membawa presiden jatuh di daerah pegunungan dan hutan di Iran barat laut dalam perjalanan kembali ke Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur Iran.

Selain Raisi, tujuh orang lainnya, termasuk FM Hossein Amirabdollahian, tewas.



(isa/dna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat