Dua Capres Mundur Sehari Jelang Pemilu Presiden Iran, Ada Apa?
![Dua Capres Mundur Sehari Jelang Pemilu Presiden Iran, Ada Apa? Dua capres Iran mundur sehari jelang pilpres Iran pada 28 Juni, demi dukung satu kandidat mengusung front persatuan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/21/iran-bersiap-gelar-pemilu-presiden-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Dua kandidat ultrakonservatif mengundurkan diri sebagai calon presiden Iran, hanya sehari jelang pemilu yang akan digelar pada Jumat (28/6).
Wali Kota Teheran Alireza Zakani mengumumkan pengunduran dirinya lewat unggahan di media sosial X, usai sebelumnya sempat menyangkal telah mengakhiri kampanyenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengumuman pengunduran diri itu, Zakani mengajak dua capres lainnya untuk bersatu. Zakani mengatakan dua kandidat lainnya yakni Saeed Jalili dan Mohammad Bagher Ghalibaf "bersatu" dan tidak membiarkan tuntutan sah kekuatan revolusioner tidak terjawab.
Pengunduran diri Zakani terjadi beberapa jam usai Kementerian Dalam Negeri Iran mengeluarkan pernyataan bahwa satu kandidat lainnya, Amirhossein Ghazizadeh, juga mundur dari bursa capres.
ADVERTISEMENT
Zakani merupakan seorang veteran perang Iran-Irak, yang menjabat sebagai wali kota Teheran sejak Agustus 2021.
Sementara itu Ghazizadeh-Hashemi, yang merupakan wakil presiden dari mendiang Ebrahim Raisi, mengumumkan pengunduran dirinya ke Kemendagri pada Rabu (26/6) kemarin.
"Untuk menjaga kesatuan kekuatan revolusi, saya akan menarik diri dari pemilihan presiden," ujar Ghazizadeh-Hashemi.
Dalam pesannya, dia mendesak kandidat konservatif dan ultrakonservatif lainnya untuk "juga mendukung" satu kandidat, yang mengusung front persatuan.
Pengunduran diri kedua kandidat ini diapresiasi oleh Ghalibaf. Dia menyebut langkah ini akan menciptakan koalisi dan persatuan.
"Kami berdiri sampai akhir, agar terbentuk pemerintahan yang efisien dan revolusioner," ungkap Ghalibaf.
Selain Jalili dan Ghalibaf, mereka yang masih mencalonkan diri sebagai presiden adalah Mostafa Pourmohammadi yang merupakan seorang veteran polisi, dan Massoud Pezeshkian kandidat tertua dan reformis yang didukung eks presiden Hassan Rouhani.
Iran bakal menggelar pemilihan presiden lebih cepat dari jadwal usai kematian Ebrahim Raisi. Presiden Raisi meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter pada awal Mei lalu.
Terkini Lainnya
-
Duet PDIP-PKB Tantangan Serius Bagi KIM di Pilgub Jakarta dan Jatim
-
Gibran dan Raffi Ahmad Blusukan Bagi-bagi Susu di Jakarta
-
Rekaman CCTV Kasus Afif Maulana Terhapus, Kapolda Sumbar Buka Suara
-
VIDEO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan di India
-
Bayi-bayi Negara Skandinavia Tidur di Luar Meski Udara Dingin, Kenapa?
-
Presiden Korsel Dimakzulkan sampai Gereja Meksiko Jual Lapak Surga
-
Harga Minyak Menguat Tipis Berkat Prospek Kenaikan Permintaan AS
-
Rupiah Berotot ke Rp16.385 per Dolar AS Pagi Ini
-
Kemenhub Kaji Usul Tarif Batas Tiket Pesawat Dihapus
-
Hasil Copa America: Sempat Ribut, Brasil Ditahan Kolombia
-
Rangnick Sebut Austria Lebih Pantas Lolos, Kalah Beruntung dari Turki
-
Pesan Juara Olimpiade untuk Tim China yang Ditinggal Zhang Zhi Jie
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Fakta-fakta Brain Cipher di Pembobolan PDNS 2, Motif Hingga Histori
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
Rekap House of the Dragon Season 2 Episode 3
-
Film Ariana Grande Wicked Maju ke 22 November, Duel Lawan Gladiator 2
-
5 Makanan Ini Ternyata Pantang Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso