Harga Minyak Menguat Tipis Berkat Prospek Kenaikan Permintaan AS
![Harga Minyak Menguat Tipis Berkat Prospek Kenaikan Permintaan AS Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Asia, Rabu (3/7) pagi.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/12/2ef4a183-2b8d-4c18-b288-fe366dfdb41b_169.jpeg?w=650&q=90)
Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Asia, Rabu (3/7) pagi. Penguatan terjadi setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, sehingga permintaan bahan bakar padat selama musim panas berpeluang meningkat.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 16 sen, atau 0,2 persen, menjadi US$85,60 per barel pada pukul 00.33 GMT.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 14 sen, atau 0,2 persen, menjadi US$82,95 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa kemarin, kedua harga acuan ditutup karena memudarnya kekhawatiran bahwa Badai Beryl akan mengganggu produksi di Teluk Meksiko.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
Sumber pasar Reuters yang mengutip data American Petroleum Institute (API) menyebut persediaan minyak mentah AS turun 9,163 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Juni. Namun, persediaan bensin naik 2,468 juta barel, dan persediaan sulingan turun 740 ribu barel.
Survei analis Reuters turut memperkirakan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 700 ribu barel, penurunan stok bensin sebesar 1,3 juta barel, dan penurunan stok sulingan sebesar 1,2 juta barel.
"Harga minyak didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS, namun kenaikannya terbatas karena beberapa investor masih mencari keuntungan dari reli baru-baru ini untuk mencapai level tertinggi sejak April," ujar Analis Fujitomi Securities Mitsuru Muraishi.
Badan Informasi Energi (EIA) AS akan merilis data mingguannya pada Rabu pukul 14.30 GMT (14.30 WIB).
Sementara itu, permintaan bensin di AS diperkirakan meningkat seiring dengan dimulainya musim perjalanan musim panas bersamaan dengan libur Hari Kemerdekaan AS.
American Automobile Association memperkirakan perjalanan selama periode liburan AS meningkat 5,2 persen dibandingkan 2023, dengan perjalanan mobil naik 4,8 persen.
Di sisi pasokan, survei Reuters memperkirakan produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik pada Juni untuk bulan kedua berturut-turut. Hal itu didukung oleh pasokan yang lebih tinggi dari Nigeria dan Iran mengimbangi dampak pengurangan pasokan sukarela oleh negara anggota dan aliansi OPEC+.
(sfr)Terkini Lainnya
-
Gibran dan Raffi Ahmad Blusukan Bagi-bagi Susu di Jakarta
-
Rekaman CCTV Kasus Afif Maulana Terhapus, Kapolda Sumbar Buka Suara
-
Buruh Terjun Demo di Patung Kuda, Polisi Kerahkan 1.389 Aparat
-
VIDEO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan di India
-
Bayi-bayi Negara Skandinavia Tidur di Luar Meski Udara Dingin, Kenapa?
-
Presiden Korsel Dimakzulkan sampai Gereja Meksiko Jual Lapak Surga
-
Rupiah Berotot ke Rp16.385 per Dolar AS Pagi Ini
-
Kemenhub Kaji Usul Tarif Batas Tiket Pesawat Dihapus
-
Bos Varuna Tirta Ungkap Tak Pernah Diajak Bicara soal Pembubaran BUMN
-
Rangnick Sebut Austria Lebih Pantas Lolos, Kalah Beruntung dari Turki
-
Pesan Juara Olimpiade untuk Tim China yang Ditinggal Zhang Zhi Jie
-
Jeblok di Euro 2024, Ronaldo Dihujat seperti Anak Kecil Egois
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Fakta-fakta Brain Cipher di Pembobolan PDNS 2, Motif Hingga Histori
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
Rekap House of the Dragon Season 2 Episode 3
-
Film Ariana Grande Wicked Maju ke 22 November, Duel Lawan Gladiator 2
-
5 Makanan Ini Ternyata Pantang Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso