yoldash.net

Debat Agresi Israel, Trump Ejek Biden 'Orang Palestina yang Buruk'

Eks Presiden Donald Trump mengolok-olok Presiden Amerika Serikat petahana Joe Biden sebagai warga Palestina yang buruk.
Eks Presiden Donald Trump mengolok-olok Presiden Amerika Serikat petahana Joe Biden sebagai warga Palestina yang buruk. (AFP/JIM WATSON)

Jakarta, Indonesia --

Eks Presiden Donald Trump mengolok-olok Presiden Amerika Serikat petahana Joe Biden sebagai warga Palestina yang buruk.

Komentar Trump itu mencuat saat mereka beradu mulut soal isu agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina dalam debat Pilpres AS 2024 yang digelar CNN, Kamis (28/6) pukul 20.00 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump membela Israel yang masih terus menggempur Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan kini telah menewaskan 37.765 warga Palestina. Ia menyebut AS seharusnya membiarkan Israel menghancurkan Hamas di Jalur Gaza Palestina.

"Biarkan mereka [militer Israel] melakukan dan biarkan mereka menyelesaikan pekerjaannya," kata Trump dalam debat itu.

ADVERTISEMENT

Trump lalu mengatakan Biden tak mau Israel melancarkan agresinya di Gaza. Dia lantas menyamakan sikap presiden AS dengan warga Palestina.

"Dia jadi seperti warga Palestina, tetapi mereka tak suka dia karena dia adalah warga Palestina yang sangat buruk, dia lemah," ujar Trump.

Biden hanya menanggapi dengan singkat.

"Saya tak pernah mendengar begitu banyak kebodohan," kata Biden.

Presiden AS itu juga tak menjawab pertanyaan soal apakah dia akan menggunakan pengaruhnya untuk mengamankan gencatan senjata.

Biden justru mengatakan satu-satunya pihak yang ingin perang adalah Hamas.

"Kami berusaha keras agar mereka mau menerima [kesepakatan gencatan senjata]," ujar dia.

Perdebatan sikap AS ke Israel menjadi sorotan di tengah agresi pasukan Zionis ke Gaza. Selama ini, Negeri Paman Sam kerap membantu pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Namun, belakangan hubungan kedua negara renggang karena invasi besar-besaran Israel ke Rafah. AS sempat mengingatkan agar pasukan Zionis tak menggempur wilayah itu karena akan memperburuk keadaan.

Sejumlah pihak menilai keputusan Israel menginvasi Rafah melanggar garis merah AS.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi lebih dari 37.000 orang di Palestina tewas.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat