yoldash.net

Korut Kecam Latihan Militer Gabungan Korsel, Jepang, dan AS

Korea Utara mengecam latihan militer gabungan yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) pada Minggu (30/6).
Ilustrasi. Korea Utara mengecam latihan militer gabungan yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Jakarta, Indonesia --

Korea Utara mengecam latihan militer gabungan yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Korut menyebut latihan gabungan itu sebagai 'NATO versi Asia' dan memperingatkan akan ada konsekuensi fatal.

Dikutip dari AFP, pernyataan ini disampaikan Korut setelah ketiga negara menyelesaikan latihan gabungan bernama 'Freedom Edge' yang diselenggarakan selama tiga hari. Mereka berlatih di bidang rudal balistik dan pertahanan udara, perang anti-kapal selam, dan pelatihan siber defensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang sepakat pada pertemuan puncak trilateral tahun lalu untuk melakukan latihan tahunan sebagai tanda persatuan menghadapi ancaman nuklir Korut dan meningkatnya pengaruh regional China.

"Kami mengecam keras tindakan militer yang provokatif terhadap DPRK (Democratic People's Republic of Korea)," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita pemerintah KCNA, Minggu (30/6).

ADVERTISEMENT

"Hubungan AS-Jepang-Korsel telah terlihat seperti NATO versi Asia," tambah mereka.

Korut menyatakan tidak akan pernah mengabaikan langkah AS dan para pengikutnya untuk memperkuat blok militer.

Latihan gabungan terbaru ini melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt milik Washington, kapal perusak berpeluru kendali milik Tokyo JS Atago, dan jet tempur KF-16 milik Seoul.

Pyongyang selalu mengecam latihan gabungan serupa sebagai latihan invasi. Korea Selatan menolak tuduhan Pyongyang dengan menyatakan bahwa latihan terbaru tersebut merupakan kelanjutan dari latihan pertahanan yang diadakan secara rutin selama bertahun-tahun di antara ketiga negara.

"Tidak masuk akal jika Korea Utara, sumber utama ketegangan di Semenanjung Korea, mengkritik latihan Freedom Edge dengan menjulukinya sebagai 'NATO Asia'," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Korut dan Korsel telah terjebak dalam aksi saling balas balon dalam beberapa pekan terakhir.

Korut mengirimkan balon-balon berisi sampah ke arah selatan sebagai pembalasan atas misi serupa yang dikirim ke utara dari Korsel yang membawa propaganda pro-Seoul.

Korea Selatan juga semakin cemas atas hubungan Korea Utara dengan Rusia. Korea Utara dituduh melanggar langkah-langkah pengendalian senjata dengan memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Beberapa waktu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Kim Jong Un di Pyongyang untuk menunjukkan kekompakkan.

(can/tsa)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat