yoldash.net

Trump Disebut Menang Debat, Demokrat Panik Biden Dianggap 'Tak Siap'

Trump dianggap mendominasi debat perdana capres AS 2024, sementara Biden dianggap tak cocok jadi presiden.
Donald Trump dianggap lebih unggul dalam debat perdana capres AS 2024 yang digelar CNN pada Kamis (28/6) waktu AS. Foto: REUTERS/Brian Snyder

Jakarta, Indonesia --

Donald Trump disebut memenangkan debat perdana calon presiden Amerika Serikat 2024.

Berdasarkan hasil CNN Flash Poll, sebanyak 67 persen pengamat debat mengatakan Trump berhasil mengalahkan petahana Presiden Joe Biden dalam debat pada Kamis (27/6) malam.

Angka ini selaras dengan hasil jajak pendapat sebelum debat dimulai, di mana 55 persen publik menduga Trump mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada Biden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak pendapat CNN dilakukan melalui pesan teks terhadap 565 pemilih di Amerika Serikat yang mengaku menonton debat. Hasil ini hanya mewakili pandangan pengamat debat.

ADVERTISEMENT

Responden dipilih melalui survei terhadap anggota Panel Opini SSRS, panel perwakilan nasional yang direkrut menggunakan teknik pengambilan sampel berbasis probabilitas. Margin of error jajak pendapat kurang lebih 5,5 persen.

Selain jajak pendapat CNN, pemimpin mayoritas DPR Steve Scalise juga mengatakan bahwa Trump sukses memenangkan debat malam ini.

"Presiden Trump adalah satu-satunya pilihan pada 5 November. Masa depan negara kita dipertaruhkan," kata Scalise dalam pernyataan resmi.

Sementara itu, Biden menurutnya "menunjukkan bahwa dia tidak cocok untuk menjadi presiden."

"[Biden] membuktikan betapa 'tidak bersentuhannya' dia dengan keluarga pekerja keras, ketika dia menyangkal krisis perbatasan dan masalah yang disebabkan oleh krisis inflasinya kepada orang-orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan," tulis Scalise.

Penampilan Biden dalam debat perdana ini sendiri telah membuat panik Partai Demokrat. Pasalnya, Biden tidak tampil fit karena berulang kali terdengar membersihkan tenggorokannya yang kering.

Selain itu, Biden juga tak fokus 'menyerang' Trump dengan konkret. Bukannya mengadu data dan program, ia justru menyerang pribadi Trump atas kasus yang sedang menyeretnya.

"Itu adalah penampilan debat yang sangat mengecewakan dari Joe Biden. Saya tidak berpikir ada cara lain yang lebih buruk dari ini," kata mantan direktur komunikasi Gedung Putih, Kate Bedingfield.

"Masalah terbesarnya yang harus dia buktikan kepada rakyat Amerika adalah bahwa dia memiliki energi dan stamina, dan dia tidak melakukan itu. Jadi saya pikir itu menjadi perhatian," lanjut dia, seperti dikutip Sydney Morning Herald (SMH).

Anggota Partai Demokrat sekaligus eks Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, Julian Castro, juga mengatakan bahwa Biden "tampaknya tidak siap" dalam debat tersebut.

Biden menurutnya tak mampu menangkis klaim Trump "yang terus-menerus berbohong."

"Dia tampak tidak siap, tersesat, dan tidak cukup kuat untuk menangkis secara efektif dengan Trump, yang terus-menerus berbohong," tulisnya di X.

Lebih lanjut, sekutu Biden yang dekat dengan Gedung Putih juga menyatakan kekecewaannya karena tanggapan Biden mengenai imigrasi dan keamanan perbatasan.

Biden disebut kurang mampu menekankan masalah tersebut padahal imigrasi dan perbatasan menjadi salah satu perhatian utama masyarakat AS.

"Dia tetap pada posisi resminya. Saya pikir dia bisa mengungkapkannya dengan lebih kuat," kata sumber tersebut kepada CNN.

Kendati begitu, menurut Ketua Kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon, penampilan Biden dalam debat Kamis malam mempresentasikan "visi positif dan kemenangan untuk masa depan Amerika."

"Malam ini, Presiden Biden mempresentasikan visi positif dan kemenangan untuk masa depan Amerika, visi di mana setiap orang Amerika memiliki kesempatan yang adil untuk mewujudkan impian Amerika, di mana setiap hak kita dilindungi, dan di mana presiden kita berjuang untuk memperkuat demokrasi kita, bukan untuk menghancurkannya," kata O'Malley Dillon dalam pernyataan resmi.



Donald Trump dan Joe Biden menggelar debat perdana pada Kamis (27/6) malam atau Jumat (28/6) pagi WIB.

Dua partai di AS, Demokrat dan Republik, belum secara resmi mengusung capres. Namun, berdasarkan hasil survei nama Biden dan Trump memiliki elektabilitas paling tinggi dibanding yang lain.

(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat