yoldash.net

Korut Luncurkan Rudal Balistik Lagi, Tapi Meledak di Udara

Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik ke Laut Timur pada Rabu (26/6), namun gagal karena meledak di udara.
Rudal balistik Korea Utara. (via REUTERS/KCNA)

Jakarta, Indonesia --

Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik ke Laut Timur pada Rabu (26/6), namun gagal karena meledak di udara.

Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff/JCS) Korsel melaporkan peluru kendali itu diluncurkan dari kawasan sekitar Pyongyang sekira pukul 05.30 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang sumber militer mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa Korut tampaknya sedang melakukan uji coba rudal hipersonik. Namun, uji coba itu gagal setelah rudal terbang sekitar 250 kilometer.

Pejabat JCS mengatakan pihaknya saat ini sedang menganalisa terkait peluncuran yang diduga rudal hipersonik tersebut.

ADVERTISEMENT

Rudal yang diluncurkan Korut kali ini terlihat mengeluarkan banyak asap dibandingkan sebelumnya. JCS menduga ada masalah pembakaran dalam peluncuran tersebut.

Rudal ini kemungkinan diisi dengan bahan bakar padat.

Rudal berbahan bakar padat dianggap lebih sulit dideteksi sebelum peluncuran dibandingkan dengan rudal berbahan bakar cair karena memerlukan lebih sedikit prosedur persiapan, seperti injeksi bahan bakar.

Korut meluncurkan misil ini setelah mengecam kedatangan kapal induk AS USS Theodore Roosevelt di Busan, Korea Selatan, pada Sabtu (22/6) lalu.

Pyongyang memperingatkan akan mengambil tindakan pencegahan yang "luar biasa dan baru" terhadap apa yang mereka sebut sebagai tindakan "provokatif".

Kapal induk AS itu sendiri tiba menjelang latihan trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menaiki kapal induk tersebut pada Selasa (25/6) dan mengatakan bahwa kapal itu melambangkan komitmen keamanan AS yang tegas terhadap Korea Selatan. Ia juga menekankan bahwa kerja sama trilateral antara Korea Selatan, AS, dan Jepang akan menjadi kekuatan pencegah lainnya.

Peluncuran rudal Korut juga terjadi setelah Pyongyang menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Rusia pada pertemuan pekan lalu antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Perjanjian itu mencakup kesepakatan bagi kedua negara untuk saling membantu jika salah satu negara diserang.

Rudal hipersonik termasuk dalam daftar senjata canggih yang Kim Jong-un janjikan untuk dikembangkan pada 2021 lalu.

Rudal semacam ini mampu melaju dengan kecepatan setidaknya Mach 5 alias lima kali kecepatan suara dan dirancang agar dapat bermanuver di jalur penerbangan yang tak dapat diprediksi serta terbang di ketinggian rendah.

Pada April, Korea Utara mengklaim telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah baru yang dilengkapi hulu ledak hipersonik.

Terakhir kali Pyongyang meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur yakni pada 30 Mei lalu.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat