yoldash.net

Netanyahu Tegaskan Akan Bebaskan Semua Sandera Usai Selamatkan 4 Orang

PM Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menyerah dalam menyelamatkan seluruh sandera Israel yang ditahan Hamas.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menyerah dalam menjalankan misi untuk menyelamatkan seluruh sandera (AFP/Brendan Smialowski)

Jakarta, Indonesia --

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menyerah dalam menjalankan misi untuk menyelamatkan seluruh sandera Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas di tengah perang di Jalur Gaza.

Pernyataannya ini diucapkan oleh Netanyahu setelah pasukan militernya berhasil membebaskan empat orang sandera di kawasan Nuseirat, Gaza, pada Sabtu (8/6).

"Kami tidak akan menyerah hingga kami menyelesaikan misi dan memulangkan semua sandera kami ke rumah, baik yang hidup maupun yang tewas," kata Benjamin Netanyahu, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, PM itu juga mengatakan Israel tidak akan menyerah pada terorisme setelah empat warganya berhasil diselamatkan.

ADVERTISEMENT

Netanyahu juga sempat berbicara dengan salah satu warga Israel yang berhasil bebas dari sanderaan Hamas, yaitu Noa Argamani.

Argamani beserta tiga orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa terkait kondisi kesehatannya. Pihak militer Israel mengatakan keempatnya dalam kondisi medis yang baik.

[Gambas:Video CNN]



Netanyahu mengatakan Argamani sangat senang bisa kembali ke rumah. Dia pun menyampaikan apa yang disampaikan salah satu warganya itu.

"Saya sudah lama tidak berbicara bahasa Ibrani," kata Argamani dalam percakapannya bersama Netanyahu.

"Kami tidak menyerah terhadap kalian satu detik pun," jawab Netanyahu kepada Argamani.

Noa Argamani sempat viral saat serangan di festival musik Noa pada 7 Oktober 2023. Sebuah video beredar luas ketika perempuan berusia 25 tahun itu berteriak saat dibawa oleh Hamas.

Selain Argamani, tiga sandera yang bebas adalah Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).

"(Empat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat," demikian bunyi pernyataan bersama tentara, polisi, dan badan keamanan Israel di Telegram.

Setelah empat sandera dibebaskan, kata pihak militer Israel, "120 sandera masih ditahan di Gaza."

Operasi pembebasan sandera di Nuseirat menyebabkan satu orang perwira polisi Israel tewas. Perwira itu sempat terluka dalam operasi tersebut sebelum tewas di rumah sakit.

Di sisi lain, sebanyak 210 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza. Sementara, terdapat lebih dari 400 orang mengalami luka-luka.

Korban luka dibawa ke RS Al Awda yang berada di kamp tersebut dan RS Martir Al Aqsa yang berada di Deir el-Balah.

Sekitar 36.801 warga Palestina meninggal dunia dan 83.680 orang lainnya luka-luka dalam konflik Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.

(pra/pra)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat