Tak Cuma di AS, Aksi Bela Palestina Meluas ke Inggris hingga Australia
Aksi bela Palestina di kampus-kampus tak cuma terjadi di Amerika Serikat (AS), tetapi meluas ke Inggris hingga Australia.
Di Inggris, mahasiswa Goldsmiths University di London menggelar aksi dengan mendirikan perkemahan di perpustakaan fakultas.
Kelompok yang menamai diri Goldsmith for Peace menyatakan aksi mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza imbas agresi Israel.
"(Kampus sepakat dengan) kebijakan investasi baru yang etis," demikian tulis mereka di platform X pada Jumat (3/5).
Kebijakan yang dimaksud yakni melakukan divestasi atau menarik pendanaan di perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, sesuai tuntutan para pedemo.
Mahasiswa-mahasiswi di universitas Newcastle, Warwick, Leeds dan Bristol turut menggelar aksi serupa. Mereka mendirikan perkemahan kampus dalam beberapa hari terakhir, demikian dikutip CNN.
Tak hanya di Inggris, aksi solidaritas untuk Palestina menggema hingga Australia.
Aktivis pro-Palestina mendirikan perkemahan di luar aula utama Universitas Sydney, salah satu perguruan tinggi terbesar di Negeri Kanguru.
Perkemahan serupa juga bermunculan di universitas-universitas di Melbourne, Canberra dan kota-kota lain di Australia.
Tuntutan para pelajar Australia sama dengan Inggris dan AS, yakni menuntut universitas melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.
Demo di kampus-kampus Australia berlangsung damai dan hanya sedikit kehadiran pasukan keamanan, situasi yang bertolak belakang dengan di AS.
Wakil rektor Universitas Sydney Mark Scott mengatakan kelompok pro-Palestina bisa tetap berada di kampus karena tak ada kekerasan seperti yang terjadi di AS, demikian dikutip Reuters.
Di AS, demo di kampus-kampus penuh dengan penangkapan dan kekerasan. Sejak pertengahan April, polisi telah menangkap setidaknya 2.100 pedemo di perguruan tinggi.
Meski ada penangkapan, aksi dukung Palestina di AS masih berlangsung hingga sekarang.
AS, Australia, dan Inggris merupakan sekutu dekat Israel. Namun, belakangan ini mereka kritis terhadap agresi pasukan Zionis di Gaza.
Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan agresi ke Gaza. Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
Hingga kini, lebih dari 34.000 orang meninggal di Palestina karena serangan brutal Israel.
(isa/pta)Terkini Lainnya
-
WNA Australia Dideportasi Usai Aniaya Sopir Taksi di Bali
-
Ratusan Korban Banjir Luwu Mengungsi di Masjid
-
Pegunungan Bintang Papua Diguncang Gempa M 6
-
Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas di Mesir Temui Jalan Buntu
-
Perdana, TK di Gaza Utara Dibuka di Tengah Agresi Israel
-
Tak Cuma di AS, Aksi Bela Palestina Meluas ke Inggris hingga Australia
-
Erick Thohir Ungkap 6 Proyek Strategis BUMN Belum Kelar
-
Wakil Erick Thohir Buka-bukaan Update Restrukturisasi BUMN Karya
-
Erick Thohir Beri Wejangan Buat Menteri BUMN Selanjutnya
-
Jonatan Christie Tak Terkalahkan 16 Laga: All England ke Thomas Cup
-
Hasil Liga Italia: Roma vs Juventus Berakhir Imbang
-
Tiket Serie A: Persaingan Como vs Jay Idzes Cs Lanjut ke Pekan Akhir
-
WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Bisa Bikin Jadwal
-
Viral Meteor Hijau Melintas di Langit Yogyakarta, Astronom Buka Suara
-
Foto: Desa di Karawang yang Perlahan Menghilang
-
Motor Listrik Buatan Indonesia Sudah Diekspor ke ASEAN
-
INFOGRAFIS: Daftar Mobil Dibatasi Beli BBM Subsidi Pertalite
-
Daftar Motor Listrik Murah di PEVS 2024, Ada yang Tak Sampai Rp3 Juta
-
VIDEO: 1,6 Juta Orang Sesaki Konser Madonna di Pantai Brasil
-
Sinopsis Master Z: The Ip Man Legacy, Bioskop Trans TV 5 Mei 2024
-
Jalani Tradisi Jelang Nikah, Tangis Mahalini Pecah Saat Sungkem
-
Kecanduan Gula Bisa Dicegah, Coba Konsumsi 5 Minuman Ini
-
Singapura Bakal Buka Hotel Zero Energy di Bandara 2028
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso