yoldash.net

Ratusan Korban Banjir Luwu Mengungsi di Masjid

BNPB mengungkap 155 warga mengungsi di masjid lantaran rumah mereka rusak dan akses ke pemukiman terisolasi dampak banjir dan tanah longsor.
BNPB mengungkap 155 warga mengungsi di masjid lantaran rumah mereka rusak dan akses ke pemukiman terisolasi dampak banjir dan tanah longsor. (ANTARA FOTO/ARNAS PADDA)

Jakarta, Indonesia --

Ratusan korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan berlindung di masjid-masjid setempat sebagai tempat pengungsian darurat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan para korban mengungsi lantaran rumah mereka rusak dan akses jalan ke pemukiman masih terisolasi dampak banjir dan tanah longsor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setidaknya saat ini tercatat ada 155 orang korban yang mengungsi ke tiga masjid berbeda," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di keterangan resminya, Minggu (5/5), diberitakan Antara.

ADVERTISEMENT

Ratusan pengungsi ini hanya sebagian kecil dari total terdata 3.479 keluarga yang terdampak bencana sejak Jumat (3/5).

"Sementara sebagian korban yang lainnya mengungsi ke rumah kerabat. Tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan serta evakuasi warga terdampak," katanya.

Tim gabungan saat ini masih berupaya menyalurkan bantuan logistik ke para korban. Pendistribusian ini menghadapi tantangan hujan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur.

BNPB mengharapkan adanya dukungan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor sehingga memudahkan penyaluran bantuan kepada para korban.

Sejauh ini banjir dan tanah longsor di Luwu telah menewaskan 11 orang. Pemutakhiran data terakhi dilakukan usai tim SAR gabungan menemukan jenazah anak 8 tahun saat menyisir Sungai Suli di Kecamatan Latimojong.

Bencana ini melanda di 13 kecamatan, yakni Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Belopa Utara.

(fea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat