Panglima Militer Kenya Tewas Gegara Helikopter Jatuh
Panglima militer Kenya, Jenderal Francis Omondi Ogolla, tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah terpencil pada Kamis (18/4).
Presiden William Ruto mengatakan sembilan "petinggi militer gagah berani" lainnya yang berada di helikopter itu ikut tewas. Sementara dua orang selamat.
"Hari ini pukul 14.20, negara kita mengalami kecelakaan udara yang tragis... Saya sangat sedih mengumumkan meninggalnya Jenderal Francis Omondi Ogolla, Panglima Angkatan Pertahanan Kenya (CDF)," kata Ruto kepada wartawan.
Kecelakaan terjadi di daerah Elgeyo Marakwet, sekitar 400 kilometer (250 mil) barat laut ibu kota Nairobi.
Ruto segera menggelar pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional setelah berita kecelakaan itu muncul. Ogolla, berusia 61 tahun, merupakan seorang pilot pesawat tempur terlatih.
Ia baru menjabat satu tahun sebagai panglima militer Kenya.
Ruto mengatakan Angkatan Udara Kenya telah mengirimkan tim investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Menurut penyelidikan awal, helikopter Ogolla jatuh tak lama setelah lepas landas dari desa Chesegon, tempat dia dan rombongan mengunjungi sebuah sekolah setelah berhenti di daerah lain untuk melihat pasukan Kenya dan lokasi lainnya.
Ruto mengumumkan tiga hari berkabung mulai Jumat, dengan bendera resmi dikibarkan setengah tiang.
Jenazah para korban, yang dibalut bendera Kenya, dikembalikan ke Nairobi dengan pesawat angkatan udara pada Kamis malam, menurut gambar yang dibagikan oleh kantor kepresidenan.
"Seorang jenderal bintang empat yang terhormat telah gugur dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya kepada negara," kata Ruto.
"Tanah air kita telah kehilangan salah satu jenderalnya yang paling gagah berani, perwira gagah berani, prajurit pria dan wanita."
Laporan media Kenya mengatakan ini adalah kecelakaan helikopter militer kelima dalam 12 bulan terakhir. Pihak militer menyalahkan usia pesawat yang sudah tua dan tidak dirawat dengan baik atas kecelakaan selama ini.
Ruto mengatakan Ogolla telah meninggalkan Nairobi pada Kamis pagi dengan helikopter "Huey" untuk mengunjungi pasukan di daerah North Rift yang dikerahkan sebagai bagian dari Operasi Maliza Uhalifu (Operasi Akhiri Kejahatan di Swalihi), dan lokasi lainnya.
(rds/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Pernyataan Politik Anies, Ganjar hingga Prabowo Usai Putusan MK
-
Viral Kakek di Bandung Diduga Perkosa Remaja Berkebutuhan Khusus
-
Zulhas Terbuka Jika Jokowi dan Gibran Gabung PAN
-
FOTO: Ratusan Jenazah Ditemukan di Halaman RS Nasser Khan Younis
-
Pakar Asing soal Dissenting Opinion MK: Pemilu Prosedural Tapi Curang
-
FOTO: Pabrik Amunisi AS Banjir Pesanan Penuhi Kebutuhan Perang Ukraina
-
Mengintip Besaran Uang Pensiun Jokowi Setelah Lengser dari Presiden
-
Utang Israel Melesat 2 Kali Lipat Jadi Rp697 T Usai Serang Gaza
-
IHSG Ditutup Menguat ke 7.110 Berkat 270 Saham Perkasa
-
Jakarta BIN Blak-blakan Memburu Megawati Selama Setahun
-
Jelang Lawan Korea, Timnas Indonesia U-23 Bebas Cedera
-
Bikin Ngakak, Marselino Ngambek Gara-gara STY Salah Tag di Instagram
-
Ahli Temukan Lubang Hitam Kedua Terbesar Bima Sakti, 33 Kali Matahari
-
Menkominfo Pastikan Starlink Masuk RI Enggak Gratis
-
FOTO: Memikat Kupu-kupu Ekuador, Menyelamatkan 'Perut' Manusia
-
Rahasia Penjualan Toyota Yaris Cross Hybrid Terdongkrak
-
Telat Bayar Pajak Mobil, Berikut Cara Hitungnya
-
Rutin Bersihkan Karpet Mobil Agar Tak Jadi Sarang Kuman
-
Kisruh HYBE Vs ADOR, Min Hee-jin Tuding ILLIT Jiplak NewJeans
-
Rating Episode 14 Queen of Tears Cetak Rekor, Capai 21,6 Persen
-
Ario Bayu Beber Mimpi Gelaran FFI 2024
-
Dokter Sebut Banyak Anak Keluhkan Bapil Setelah Lebaran
-
Banyak Sampah, Wisata Bromo Ditutup 25-26 April 2024 untuk Pembersihan
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso