yoldash.net

The Changcuters Pakai Gaji Bulanan, Diklaim Bikin Survive kala Pandemi

The Changcuters punya alasan sendiri memakai sistem gaji bulanan saat membayar honor para personel.
The Changcuters punya alasan sendiri memakai sistem gaji bulanan saat membayar honor para personel. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, Indonesia --

The Changcuters punya alasan sendiri memakai sistem gaji bulanan saat membayar honor para personel. Sistem itu digunakan sejak 2005 dan disebut membuat mereka sanggup bertahan lewati pandemi Covid-19.

Dalam wawancara eksklusif Indonesia.com, Selasa (6/2), gitaris band tersebut, Alda, mengungkapkan hal itu merupakan komitmen bersama dan cukup berhasil dalam menjaga neraca keuangan band.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya berpikir bahwa band itu bisa menjadi brand. Sistem yang kita pilih itu seperti sistem perusahaan," ujar Alda. "Alhamdulillah berlima setuju saat itu. Sampai saat ini juga masih tetap bertahan, bahkan pada masa pandemi pun masih bisa bertahan,"

Dipa kemudian menambahkan bahwa sistem gaji bulanan berangkat dari pembahasan saat The Changcuters masih merintis di industri.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan saat itu para personel berusaha membuat sistem seperti perusahaan. Hal itu mendorong para personel menciptakan sistem manajemen yang proporsional.

Langkah itu pun terbukti sanggup membantu band asal Bandung tersebut bertahan lama. Dipa bahkan meyakini bahwa sistem manajemen yang mumpuni tidak kalah penting dibanding karya yang bagus.

[Gambas:Video CNN]



"Sebuah band itu bisa bertahan kalau sistemnya bagus, selain karya," ujar Dipa.

"Karya itu sudah pasti, tetapi karya itu bisa terus panjang karena ada satu manajemen yang bagus. Makanya kita memutuskan itu," lanjut bassis The Changcuters tersebut.

Eksistensi The Changcuters dalam industri musik juga tak lepas dari kemampuan mereka beradaptasi. Band garage rock itu terbukti menjadi musisi 2000-an yang dapat diterima penikmat musik era sekarang.

Tria, sang vokalis, juga menekankan bahwa sistem manajemen yang apik turut berperan dalam konsistensi itu.

Manajemen The Changcuters berusaha melihat band itu sebagai suatu produk yang penting untuk dikembangkan seiring perubahan zaman. Tria pun mengakui bahwa mengikuti tren yang dinamis itu menjadi tantangan bagi seluruh personel.

"Kami kalau lagu mode manajerial itu melihat The Changcuters bagaikan produk. Kita selalu berdiskusi, zaman sekarang itu seperti apa," ujar Tria.

"Jadi, kami sudah terbayang bahwa ke depan mau enggak mau harus selalu update dengan apa yang terjadi saat ini," lanjut sang vokalis.

The Changcuters, grup musik asal Bandung, Indonesia. Indonesia/Safir MakkiThe Changcuters punya alasan sendiri memakai sistem gaji bulanan saat membayar honor para personel. (Indonesia/Safir Makki)

"Apa yang lagi tren saat ini dan bagaimana menyesuaikannya dengan The Changcuters. Itu yang menjadi tantangan," pungkasnya.

Eksistensi The Changcuters terlihat ketika band itu masih rutin tampil dalam festival hingga konser musik. Band itu juga menjadi idola bagi pencinta musik kalangan muda.

Band yang digawangi lima personel itu juga masih aktif merilis proyek musik baru pada 2020-an. Salah satu lagu terbaru band itu berjudul Memang Beda yang dirilis pada 2023.

Single itu menjadi comeback The Changcuters setelah merilis album Loyalis (2020). Memang Beda juga dirilis bersamaan dengan video musik yang mengusung tema sci-fi.

(frl/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat