3 Penyakit Autoimun Kulit yang Sering Kambuh saat Pandemi
![3 Penyakit Autoimun Kulit yang Sering Kambuh saat Pandemi Pandemi Covid-19 juga memicu kambunya penyakit autoimun kulit. Berikut tiga penyakit autoimun kulit yang sering kambuh saat pandemi.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/11/06/pejuang-psoriasis-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Pandemi Covid-19 juga memicu keluhan seputar kulit. Stres ditengarai jadi pemicu masalah kulit termasuk penyakit autoimun kulit.
Dokter spesialis dermatovenereologi, Amelia Soebyanto menjelaskan pembatasan di masa pandemi membuat tingkat stres meningkat. Stres ini kemudian menjadi pemicu kekambuhan pada berbagai masalah kulit termasuk penyakit autoimun kulit. Kondisi kekambuhan ini bisa berlangsung lebih berat daripada sebelum pandemi.
"Karena keterbatasan aktivitas di luar, orang takut memeriksakan diri jadi yang dilakukan biasanya melakukan pengobatan sendiri. Akhirnya baru datang ke dokter spesialis dalam kondisi terlambat, padahal kalau dari awal atau deteksi dini, pengobatan lebih pendek durasinya," kata Amel dalam temu media virtual bersama Klinik Pramudia, Rabu (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Selama masa pandemi klinik spesialis kulit dan kelamin, Klinik Pramudia mendapati tiga jenis penyakit autoimun kulit yang kerap kambuh selama pandemi.
Berikut tiga penyakit autoimun kulit yang sering kambuh saat pandemi:
ADVERTISEMENT
1. Psoriasis
![]() |
Secara alami, kulit manusia mengalami pergantian tiap 28 hari sekali. Namun pada orang dengan psoriasis, pembentukan kulit baru lebih cepat dari kulit normal. Pergantian kulit bisa lebih cepat hingga 14 hari sekali.
"Prevalensinya di dunia 0,1-3 persen atau sekitar 125 juta orang terkena psoriasis. Di Asia sendiri 0,4 persen, sedangkan Indonesia 2,5 persen mengalami. Ini berapa banyak? Ada 7,5 juta penduduk Indonesia [terkena psoriasis]," kata Amel.
Lihat Juga : |
Gejala psoriasis:
- Bercak kemerahan
- Kulit bersisik tebal dan berwarna keperakan
- Gatal
- Panas
- Perih
Tata laksana penanganan psoriasis berupa topikal, oral, injeksi dan fototerapi berdasarkan resep dokter.
Jika psoriasis tidak ditangani dengan tepat, bisa timbul komplikasi berupa kelainan pada sendi dan kuku. Pada sendi, pasien bisa mengalami jari maupun tangan bengkak mirip arthritis, radang sendi disertai psoriasis atau psoriatic arthritis (PSA). Amel menambahkan, kelainan pada kuku biasanya kuku menjadi lebih kusam, kuning, rusak seperti ada infeksi jamur.
Simak penyakit autoimun kulit yang sering kambuh saat pandemi di halaman berikut.
3 Penyakit Autoimun Kulit yang Sering Kambuh saat Pandemi
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
KPK Sebut Tata Kelola Pelabuhan Semrawut: Ada 16 Lembaga Tanpa Komando
-
Canda Muhadjir: Tarik Biaya Wisuda yang Tinggi, Berapapun Dikasih
-
VIDEO: Israel Usir Paksa Warga Palestina Tinggalkan Khan Younis Gaza
-
27 Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan Hindu di India
-
VIDEO: Kesaksian Tahanan Gaza di Israel, Dirantai dan Disiksa
-
ESDM Targetkan 15 Proyek Penyimpanan Karbon Rampung pada 2030
-
Kemenhub Sebut Bandara VVIP IKN Tak Punya Kode dari IATA
-
Cody Gakpo Cetak Gol, Belanda Unggul Atas Rumania di Babak 1
-
Makhachev Tolak Duel Ulang Lawan Poirier
-
Indonesia vs Vietnam: 3 Kesalahan Timnas U-16 yang Disorot Nova
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
FOTO: Lubang Raksasa Ancam Lumbung Pangan Turki
-
Pemegang Password PDNS Terungkap, Fix Celah Serangan Ransomware?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
1 Kakak 7 Ponakan Bahas Sandwich Gen, Chicco Kurniawan Emosional
-
5 Perbedaan Game Show Clash of Champions dan University War
-
Yandy Laurens Adaptasi Lagi Karya Arswendo, Kini 1 Kakak 7 Ponakan
-
Bangga, Festival Teluk Tomini 2024 Pukau Wisatawan Global
-
Biar Istirahat Berkualitas, Berapa Suhu AC yang Baik saat Tidur?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso