Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 T pada Mei 2024
![Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 T pada Mei 2024 Utang pemerintah menyentuh Rp8.353,02 triliun per Mei 2024, naik sebesar Rp14,59 triliun dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp8.338,43 triliun.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/04/01/c5ee1f98-84eb-425e-bf6b-42c0cf71c94f_169.jpg?w=650&q=90)
Utang pemerintah menyentuh Rp8.353,02 triliun per Mei 2024. Angka ini naik sebesar Rp14,59 triliun dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp8.338,43 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah tersebut mayoritas dalam bentuk surat berharga negara (SBN).
"Berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN yang mencapai 87,96 persen," bunyi laporan Kemenkeu dalam Buku APBN KiTA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sebesar 12,04 persen dari utang Rp8.353 triliun itu dalam bentuk pinjaman. Rinciannya, Rp7.347,50 triliun berasal dari SBN dan Rp1.005,52 berasal dari pinjaman.
Utang pemerintah yang berasal dari SBN domestik sebesar Rp5.904,64 triliun. Ini terdiri dari dari Surat Utang Negara sebesar Rp4.705,24 triliun, serta dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.199,40 triliun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN valuta asing per akhir Mei 2024 sebesar Rp1.442,85 triliun, yang terdiri dari Surat Utang Negara Rp1.086,55 triliun dan SBSN Rp356,30 triliun.
Lalu jumlah utang pemerintah dalam bentuk pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp36,42 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp969,10 triliun.
Pinjaman luar negeri itu terdiri dari bilateral sebesar Rp265,83 triliun, multilateral Rp584,65 triliun dan commercial banks sebesar Rp118,62 triliun.
Adapun rasio utang mencapai 38,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per akhir Mei 2024. Angka ini konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Rasio utang Mei juga menurun dari angka rasio utang terhadap PDB bulan sebelumnya yang mencapai 38,64 persen.
"Pembiayaan utang on track dan manageable mendukung konsolidasi untuk menjaga kesinambungan fiskal," bunyi Kemenkeu lebih lanjut.
(del/pta)Terkini Lainnya
-
KPK Sita Uang Rp22 Miliar di Kasus Gratifikasi Eks Bupati Langkat
-
Praperadilan, Polda Jabar Minta Hakim Tolak Gugatan Pegi Setiawan
-
TNI Buka Suara soal Dugaan Anggota Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan
-
Mantan Kepala Intelijen Dick Schoof Resmi Dilantik Jadi PM Belanda
-
Kim Jong Un Perintah Warga Kumpulkan 10 Kg Tinja Manusia, Buat Apa?
-
Biden Kesal Putusan MA soal Trump Kebal Hukum: Tak Ada Raja di AS
-
Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 T pada Mei 2024
-
Bio Farma Minta PMN Berbentuk Aset Mangkrak Kemenkes Senilai Rp68 M
-
BPJS Ketenagakerjaan Kucur Rp184 M untuk Korban PHK per Juni 2024
-
Rekan Zhang Zhi Jie: Saya Belum Pernah Dengar Dia Punya Penyakit
-
Swansea Pamer Nathan Tjoe-A-On Latihan Tatap Musim Baru
-
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich di Premier League 2024/2025
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
BMKG Beri Peringatan, Kemarau Tak Selalu Kering Termasuk di DKI
-
Pakar Bongkar Lembaga yang Mestinya Koordinasi Keamanan Siber
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
Syarat Perpanjang SIM Pakai BPJS Berlaku 1 Juli 2024
-
Okie Sayangkan Gunawan Baru Ada Itikad Baik Usai Disomasi soal Mobil
-
Ian McKellen Mundur dari Teater Player Kings Usai Jatuh dari Panggung
-
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024
-
FOTO: Kompetisi Menunggang Kuda-kudaan Nge-Tren di Finlandia
-
Dialami Zhang Zhi Jie Sebelum Meninggal, Apa Penyebab Henti Jantung?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso