yoldash.net

Harga Minyak Merosot Gara-gara Sinyal Permintaan di AS Loyo

Harga minyak turun di awal perdagangan Rabu (8/5) setelah cadangan minyak AS naik, yang mengindikasikan permintaan loyo.
Harga minyak turun di awal perdagangan Rabu (8/5) setelah cadangan minyak AS naik, yang mengindikasikan permintaan loyo. (Foto: iStock/nielubieklonu)

Jakarta, Indonesia --

Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Rabu (8/5) setelah cadangan minyak Amerika Serikat (AS) naik, yang mengindikasikan permintaan loyo.

Data American Petroleum Institute yang bocor ke publik menunjukkan ada peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar AS, yang merupakan indikator lemahnya permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent turun 21 sen atau 0,3 persen menjadi US$82,95 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) juga turun 13 sen atau 0,2 persen menjadi US$78,25 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stok minyak mentah AS naik 509 ribu barel per 3 Mei lalu. Sumber Reuters yang merupakan pelaku pasar, mengutip angka tersebut dari American Petroleum Institute. Persediaan bahan bakar bensin dan sulingan juga meningkat.

ADVERTISEMENT

Sementara, data resmi pemerintah AS mengenai stok minyak belum dirilis. Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,1 juta barel pada pekan lalu.

Badan Informasi Energi (The Energy Information Administration/EIA) AS memperbarui perkiraannya untuk 2024. Produksi minyak dunia akan tumbuh lebih besar pada tahun ini dibandingkan proyeksi sebelumnya, dan permintaan akan tumbuh lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.

Harapan gencatan senjata di Gaza juga memberikan tekanan pada harga minyak dalam beberapa sesi terakhir. AS meyakini perundingan gencatan senjata di Gaza harus mampu menutup kesenjangan antara Israel dan Hamas.

Penguatan mata uang AS juga menekan harga minyak. Penguatan greenback diyakini mengurangi permintaan minyak sebab harga minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat