Radar GCI Hasil Kolab RI-Prancis Cover IKN, Apa Hebatnya?
![Radar GCI Hasil Kolab RI-Prancis Cover IKN, Apa Hebatnya? Sebanyak 13 unit radar GCI yang tengah diproduksi bareng Prancis bakal lindungi IKN. Simak keunggulannya.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/07/02/radar-gci_169.jpeg?w=650&q=90)
Radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 hasil kolaborasi Indonesia-Prancis bakal digunakan buat mengawal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID, Bobby Rasyidin menjelaskan ada 13 radar yang saat ini tengah diproduksi oleh pihaknya dan Thales, Prancis.
"Jadi si komponen utamanya radar itu, itu adalah produksi dalam negeri. Memang, sebagian besar komponennya itu masih diproduksi di Prancis, tapi kita sudah punya teknologi itu sendiri," kata Bobby saat dikonfirmasi, Selasa (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan proses produksi telah mencapai 70-80 persen. Bobby berharap tahun ini radar bakal bisa dipasang untuk cover wilayah udara IKN.
"Kita harapkan tahun ini, kita sudah bisa install sekitar 4 sampai 5 site radar terutama yang meng-cover IKN tadi ya. Jadi wilayah udara IKN itu kita akan cover dulu. Sehingga threat yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat beroperasi nanti, katanya, radar GCI akan berinteroperabilitas dengan 12 radar buatan Retia, Ceko, yang juga dibeli Kementerian Pertahanan RI.
"13 radar ini akan berinteroperability dengan 12 radarnya Ceko, dengan Retia. Sehingga ini bisa mengcover seluruh wilayah udara Indonesia," katanya.
PT Len Industri (Persero) dalam siaran tertulisnya yang diakses di Jakarta, menjelaskan radar GCI merupakan salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai 'mata' pertahanan.
"Dengan jangkauannya yang bisa mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya," kata PT Len Industri dalam siaran tertulisnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) meneken kontrak jual beli dengan PT Len Industri (Persero) untuk pengadaan 13 unit sistem radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 dari Thales, Prancis.
Kerja sama strategis pembuatan 13 sistem unit radar GCI GM-403 ini ditandatangani PT Len Industri (Persero) dan Thales di Surabaya, Jawa Timur, pada 20 April 2022. Penandatanganan itu disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam perjanjian itu, terutama yang terkait radar, kerja sama mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (MRO) di dalam negeri dan pengembangan bersama radar komando & kendali (C2) nasional.
Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mengungkap soal rencana pembelian 12 radar dari Ceko.
Jadwal pengiriman
Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha mengungkap 13 unit sistem radar GCI GM-403 itu dijadwalkan dikirim dari Prancis dalam waktu 48 bulan atau empat tahun setelah kontrak efektif.
"Kontrak ditandatangani pada tanggal 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan," kata dia, dikutip dari Antara.
Jika tidak ada halangan, pengiriman 13 sistem unit radar GCI GM-403 berlangsung sesuai jadwal.
Thales merupakan perusahaan bidang teknologi dan pertahanan yang berpusat di Paris, Prancis. Lini bisnis Thales beroperasi selama lebih dari 40 tahun di Indonesia dan perusahaan itu merupakan mitra utama militer Indonesia, terutama dalam pengadaan sistem radar.
"Sistem radar GCI sangat penting untuk memantau dan mengendalikan lalu lintas udara, memberikan peringatan dini terhadap ancaman udara potensial, dan memastikan keamanan ruang udara nasional," tambah Edwin.
(yoi/arh)Terkini Lainnya
-
PKS Kukuh Usung Sohibul Iman, Persilakan PKB Ambil Anies Jadi Kader
-
KPK Sita Uang Rp22 Miliar di Kasus Gratifikasi Eks Bupati Langkat
-
Praperadilan, Polda Jabar Minta Hakim Tolak Gugatan Pegi Setiawan
-
Kenapa RI, Malaysia, Singapura, dan Brunei Disebut Negara Serumpun?
-
Mantan Kepala Intelijen Dick Schoof Resmi Dilantik Jadi PM Belanda
-
Kim Jong Un Perintah Warga Kumpulkan 10 Kg Tinja Manusia, Buat Apa?
-
Naik Lagi, Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 T pada Mei 2024
-
Bio Farma Minta PMN Berbentuk Aset Mangkrak Kemenkes Senilai Rp68 M
-
BPJS Ketenagakerjaan Kucur Rp184 M untuk Korban PHK per Juni 2024
-
Rekan Zhang Zhi Jie: Saya Belum Pernah Dengar Dia Punya Penyakit
-
Swansea Pamer Nathan Tjoe-A-On Latihan Tatap Musim Baru
-
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich di Premier League 2024/2025
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
BMKG Beri Peringatan, Kemarau Tak Selalu Kering Termasuk di DKI
-
Pakar Bongkar Lembaga yang Mestinya Koordinasi Keamanan Siber
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
Syarat Perpanjang SIM Pakai BPJS Berlaku 1 Juli 2024
-
Okie Sayangkan Gunawan Baru Ada Itikad Baik Usai Disomasi soal Mobil
-
Ian McKellen Mundur dari Teater Player Kings Usai Jatuh dari Panggung
-
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024
-
FOTO: Kompetisi Menunggang Kuda-kudaan Nge-Tren di Finlandia
-
Dialami Zhang Zhi Jie Sebelum Meninggal, Apa Penyebab Henti Jantung?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso