yoldash.net

Fitur Live Streaming di Twitter Bakal Berbayar, Cek Harganya

Platform media sosial X mengumumkan segera menjadikan live streaming sebagai fitur berbayar untuk pelanggan premium.
Ilustrasi. Platform media sosial X mengumumkan segera menjadikan live streaming sebagai fitur berbayar untuk pelanggan premium. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) mengumumkan segera menjadikan live streaming sebagai fitur berbayar untuk pelanggan premium. Cek harganya.

"Segera dimulai, hanya pelanggan Premium yang dapat melakukan streaming langsung (membuat streaming video langsung) di X. Ini termasuk melakukan siaran langsung dari encoder dengan integrasi X. Tingkatkan ke Premium untuk terus ditayangkan," bunyi pengumuman resmi X pada Sabtu (22/6).

Hal ini akan menjadikan platform milik Elon Musk tersebut sebagai satu-satunya aplikasi media sosial yang mengenakan biaya untuk fitur live streaming.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, para pesaingnya di ruang streaming langsung seperti YouTube, Twitch, dan Kick, hingga saat ini tidak mengenakan biaya untuk fitur live streaming langsung tersebut.

Layanan live streaming ini menjadi salah satu fitur lain yang akan coba digunakan oleh perusahaan untuk memikat pengguna ke model berlangganan premiumnya.

Untuk pengguna yang ingin membayar untuk fitur streaming X tersebut terdapat beberapa tingkatan. Diantaranya, tingkat Dasar dengan biaya berlangganan mulai dari $3, kemudian tingkat Premium seharga $8 dan Premium+ yang mencapai $16.

Bukan hanya untuk fitur live streaming, X mengklaim nantinya pengguna premium akan mendapatkan akses ke beberapa fitur seperti unggahan video berdurasi lebih panjang, feed bebas iklan, dan kemampuan untuk mengedit dan menulis postingan berdurasi lebih panjang.

Untuk pengguna yang ingin membayar untuk fitur streaming X tersebut terdapat beberapa level. Diantaranya, level Dasar dengan biaya berlangganan mulai US$3 atau sekitar Rp49 ribu, kemudian tingkat Premium seharga US$8 (sekitar Rp131 ribu) dan Premium+ yang mencapai $16 (sekitar Rp262 ribu).

Bukan hanya untuk fitur live streaming, X mengklaim nantinya pengguna premium akan mendapatkan akses ke beberapa fitur seperti unggahan video berdurasi lebih panjang, feed bebas iklan, dan kemampuan untuk mengedit dan menulis postingan berdurasi lebih panjang.

Pendapatan X anjlok

Beberapa hari setelah pengumuman berlangganan tersebut, muncul sebuah laporan yang menunjukkan perusahaan milik Elon Musk ini tengah dalam kondisi kehilangan banyak uang.

Melansir Mashable, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai visi layanan keuangan Musk untuk X, dan seberapa besar kesulitan finansial yang dialami perusahaan sejak diakuisisi Musk pada Oktober 2022.

Dalam enam bulan pertama tahun 2023, di mana Musk pertama kali mengambil alih perusahaan, pendapatan X turun hampir 40 persen atau setara dengan US$456 juta. Padahal dalam periode yang sama di tahun sebelumnya Perusahaan berhasil menghasilkan US$1,48 miliar.

[Gambas:Twitter]

Mayoritas penurunan pendapatan ini diketahui disebabkan oleh minimnya pengiklan di X. Sebelum pengambilalihan Musk, ketika platform tersebut masih dikenal sebagai Twitter, iklan secara umum menyumbang 90 persen pendapatan perusahaan.

Namun ketika di bawah Musk, pengiklan lari karena perubahan platform dan berbagai kontroversi yang melibatkan pemiliknya, sehingga pendapatan iklan pun menurun.

Untuk mengatasi ini, pada Oktober 2023 X secara resmi menghadirkan ide paket berlangganan X Premium serta layanan berlangganan untuk content creator dalam upaya meningkatkan pendapatannya.

Di Selandia Baru dan Filipina, X melakukan uji coba tersebut dengan membebankan biaya sekitar US$1 (sekitar Rp16 ribu) kepada akun baru untuk bisa memposting, membalas, ataupun menyukai postingan.

(rni/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat