Terancam Diblokir, TikTok Lawan Balik Pemerintah AS
Di tengah ancaman pemblokiran, TikTok kini melancarkan serangan balik terhadap Pemerintah Amerika Serikat dan menggugat ke pengadilan. Apa saja isinya?
Pengajuan pengadilan yang diajukan pada Kamis (20/6) tersebut menentukan nasib sekitar 170 juta pengguna TikTok di AS.
Dalam dokumennya, TikTok membahas beberapa perkara, di antaranya adalah penegasan bahwa perusahaan induknya di China, ByteDance, tidak mungkin melakukan divestasi dari aplikasi baik secara teknologi, komersial, ataupun hukum.
Sehingga tidak dapat memenuhi tenggat waktu Januari 2025 yang sebelumnya ditetapkan dalam undang-undang mengenai divestasi TikTok di AS yang sudah ditandatangani Presiden Joe Biden April lalu.
Lihat Juga : |
"Bahkan jika divestasi bisa dilakukan, TikTok di Amerika Serikat akan tetap sama seperti dulu, tanpa teknologi inovatif dan ekspresif yang menyesuaikan konten untuk setiap pengguna," tulis perusahaan TikTok dalam dokumen pengajuan pengadilan tersebut, mengutip CNN, Senin (24/6).
Dalam poin lainnya, TikTok menyebut upaya pemblokiran aplikasinya ini sama saja seperti memaksa penduduk AS untuk memutus koneksinya secara global dengan negara lain.
Hal ini dikarenakan regulasi tersebut melarang segala jenis bentuk berbagi data untuk menampilkan konten TikTok Internasional kepada pengguna TikTok di AS.
"Ini juga akan menjadi sebuah pulau yang menghalangi orang Amerika untuk bertukar pandangan dengan komunitas TikTok global."
Kemudian petisi dari para kreator konten yang mencakup pelatih sepak bola, advokat penyintas pelecehan seksual, dan veteran Angkatan Udara AS yang menyatakan pelarangan TikTok di AS akan menghalangi mereka untuk mengekspresikan diri.
Upaya lain
Sementara itu, sebelumnya TikTok juga mengajukan rancangan perjanjian dengan Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS), sebuah panel multi-lembaga yang bertugas meninjau implikasi keamanan nasional dari perjanjian investasi asing.
Menurut TikTok dengan kesepakatan yang diusulkan melalui CFIUS tersebut, masih ada opsi bagi pemerintah untuk mencapai tujuan tanpa adanya potensi divestasi atau pelarangan aplikasi.
Namun, meskipun sudah mengajukan dan melakukan negosiasi selama bertahun-tahun dengan pejabat pemerintah AS, pada bulan Maret 2023 seorang pejabat senior pemerintah AS menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut tidak cukup dalam kasus TikTok.
Hal tersebut masih dikarenakan potensi pencurian sumber data sensitif AS yang bisa diperoleh China melalui TikTok secara bebas.
Walaupun belum terbukti, Pemerintah AS tetap bersikukuh memperingatkan bahwa informasi tersebut dapat digunakan untuk menargetkan propaganda atau untuk mengidentifikasi target intelijen.
TikTok selalu membantah memberikan akses datanya kepada pemerintah China dan mengecam tuduhan dalam undang-undang tersebut sebagai bagian dari proses legislatif yang cacat, terburu-buru, dan penuh rahasia.
Terlebih dengan Proyek Texas, rencana TikTok untuk memisahkan data pengguna AS dari operasi globalnya, yang bahkan sejauh ini telah menghabiskan dana hingga mencapai $2 miliar.
(rni/dmi)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Ribuan Aparat Gabungan Dikerahkan Amankan Hari Bhayangkara di Monas
-
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Hari Ini, Polda Jabar Hadir
-
Pencari Suaka Pasang Tenda di Setiabudi, Heru Budi Koordinasi UNHCR
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Daftar Lengkap Tarif Dasar Listrik per Juli 2024
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Respons Gregoria Mariska usai Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso