BSSN: Gangguan Pusat Data Nasional Ulah Serangan Siber Ransomware
![BSSN: Gangguan Pusat Data Nasional Ulah Serangan Siber Ransomware Gangguan di PDN yang memicu lumpuhnya layanan imigrasi merupakan imbas serangan siber ransomware dari kelompok Lockbit 3.0.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/01/19/kepala-bssn-hinsa-siburian_169.jpeg?w=650&q=90)
Lumpuhnya layanan imigrasi akibat gangguan di Pusat Data Nasional (PDN) diakui merupakan dampak dari serangan siber ransomware atau modus pemerasan dari kelompok Lockbit 3.0.
Sebelumnya, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami gangguan sejak 20 Juni. Beberapa layanan publik, termasuk imigrasi, lumpuh dan baru hari ini mulai pulih sebagian.
"Yang mengalami insiden ini adalah pusat data sementara yang ada di Surabaya," ungkap Kepala Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) Hinsa Siburian, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama braincipher ransomware. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0," urai dia.
ADVERTISEMENT
Hinsa menuturkan Tim Siaga BSSN berkoordinasi dengan lembaga lain sejak 20 Juni.
"Langsung kita berangkatkan ke Surabaya untuk membantu teman-teman dari Kominfo maupun Telkom Sigma, yang di mana mereka mengelola Pusat Data Sementara," lanjutnya.
Lihat Juga : |
Dia menambahkan PDNS dibuat di Surabaya dan di Jakarta dibuat karena pembangunan PDN belum rampung.
"Jadi data-data ini disimpan di pusat data sementara," ucapnya.
"Jadi karena kebutuhan untuk proses bisnis, proses jalannya pemerintahan, maka dibuatlah oleh Kominfo pusat data sementara yang ada di Jakarta maupun yang ada di Surabaya."
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha jauh-jauh hari sudah menduga PDN kena serangan siber dengan metode ransomware atau peretasan yang diikuti dengan pemerasan.
LockBit 3.0 sendiri merupakan kejahatan terorganisasi ransomware yang memiliki motivasi duit.
Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber, menyebut kelompok ini menjadi yang paling dominan secara global, termasuk di Asia Pasifik, untuk modus ransomware.
Mereka menyumbang 928 postingan leak sites atau 23 persen dari keseluruhan serangan global.
Kelompok ini juga sempat melumpuhkan sistem PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) pada Mei 2023 dan mencuri data nasabah serta mempostingnya di darkweb.
(lom/arh)Terkini Lainnya
-
Kronologi Bocah di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi Versi LBH
-
Penyebab Gangguan PDN Belum Diketahui, Kapolri Gandeng BSSN Gali Info
-
SYL Klaim Tak Pernah Perintahkan Pejabat Kementan Urunan untuk Dirinya
-
VIDEO: Prosesi Pemotongan Kambing Dam Haji Tamattu
-
VIDEO: Penembakan Massal di Rumah Ibadah Rusia Tewaskan 9 Orang
-
Netanyahu Ngotot Perang Akan Lanjut Meski Gencatan Senjata
-
BRI Bawa Inovasi dan Pengalaman Transformasi Digital di PDC 2024
-
Kemenhub Dorong Penetapan Gaji Pokok Awak Kapal Indonesia
-
BRInita Bantu Kelompok Tani Ubah Tempat Sampah Jadi Lahan Produktif
-
Fakta-fakta Menarik Jelang Kroasia vs Italia di Euro 2024
-
Spalletti: Italia Pantang Pakai Catenaccio untuk Redam Kroasia
-
Klasemen Terbaru Copa America Usai Uruguay Gulung Panama
-
10 Hewan Cerdas di Dunia, Pecahkan Teka-teki Hingga Ingatan Kuat
-
NASA Temukan Batu Berwarna Pertama di Mars
-
Lembaga Ini Lempar Wacana Intip Chat Pengguna Meski Terenkripsi
-
Fakta Mencengangkan Konsumen Mobil Listrik: Menyesal dan Kecewa
-
FOTO: Taksi Terbang Xpeng X2 Bisa Melayang 25 Menit
-
Jokowi Akui Izin Konser di Indonesia Ruwet
-
Jokowi Usai Coldplay-TayTay Skip RI: Kenapa Sih Selalu Singapura?
-
Travis Kelce Kejutkan Fan di Konser Eras Tour Taylor Swift di London
-
Bingung Turunkan BB? Ini 6 Cara Memulai Diet buat Pemula
-
Pemulihan Anak Korban Kekerasan Seksual, Apa yang Paling Dibutuhkan?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso