yoldash.net

Jokowi Usai Coldplay-TayTay Skip RI: Kenapa Sih Selalu Singapura?

Jokowi mengungkapkan alasan musisi internasional, seperti Taylor Swift dan Coldplay, lebih memilih menggelar konser di Singapura daripada RI.
Jokowi mengungkapkan alasan musisi internasional, seperti Taylor Swift dan Coldplay, lebih memilih menggelar konser di Singapura daripada RI. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan sejumlah musisi internasional, seperti Taylor Swift hingga Coldplay, lebih memilih menggelar konser di Singapura ketimbang Indonesia dalam kawasan Asia Tenggara.

Jokowi menyebut salah satu alasannya karena Singapura memiliki sistem perizinan acara yang baik, sementara di Indonesia sebaliknya.

"Kenapa, sih, selalu yang menyelenggarakan adalah Singapura? Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi. Dukungan pemerintah baik itu kemudahan, akses keamanan, dan lain-lainnya," kata Jokowi dalam acara peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (24/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyebut Indonesia masih berpegang pada sistem perizinan yang ruwet. Ia juga mencontohkan gelaran Moto GP Mandalika beberapa waktu lalu Menurutnya, penyelenggara acara saat itu harus mengantongi 13 surat izin hingga surat rekomendasi.

ADVERTISEMENT

Ia pun menekankan sistem perizinan di Indonesia harus dibuat semakin mudah sehingga penyelenggara acara tidak ribet dalam mengurus birokrasi perizinan. Namun di sisi lain, Jokowi juga meminta penyelenggara acara di Indonesia untuk tidak dadakan dalam mengajukan perizinan.

"Saya tanya ke penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita ruwet," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]



Padahal, Jokowi meyakini separo lebih penonton Taylor Swift di Singapura berasal dari Indonesia mengingat data Spotify menyebutkan 2,2 juta penduduk Indonesia mendengarkan pelantun Blank Space itu.

Pun senada dengan konser Coldplay. Jokowi mengatakan Singapura mampu menyelenggarakan konser band asal Inggris itu selama enam hari, sementara Indonesia hanya kebagian sehari.

Chris Martin dan kawan-kawan menggelar konser di Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November 2023.

Ia pun menyinggung bagaimana Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan dari harga tiket, biaya tempat penginapan, kuliner, hingga transportasi.

Oleh sebab itu, Jokowi berharap Indonesia ke depan mampu menyederhanakan perizinan sebuah acara.

"Mengenai digitalisasi perizinan ini yang segera kita launching, harapan saya bukan web layanan, tapi betul memberikan kemudahan pengurusan, kepastian jauh sebelumnya, potong birokrasi kita, dan munculnya adalah cost yang lebih murah dan lebih terbuka, transparan," ujar Jokowi.



(khr/pra)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat