yoldash.net

Polri Luncurkan Tilang Elektronik Berbasis Pengenalan Wajah

Tilang elektronik alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) berbasis pengenalan wajah (face recognition) diluncurkan untuk menindak para pelanggar.
Ilustrasi. Tilang elektronik alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) berbasis pengenalan wajah. (iStockphoto/VIKTORIIA KOTOVA)

Jakarta, Indonesia --

Korlantas Polri melaksanakan soft launching atau peluncuran awal sistem tilang elektronik alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) berbasis pengenalan wajah (face recognition), Rabu (12/6).

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso menjelaskan, ETLE yang selama ini diterapkan kepolisian hanya menindak pelanggaran berdasarkan kendaraan si pelanggar.

Sementara, dengan ETLE yang baru saja diluncurkan ini maka memungkinkan bagi petugas untuk mengidentifikasi wajah si pelanggar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai dengan arahan dari bapak kapolri dan kakorlantas kita harus bisa mengidentifikasi atau menindak pelanggaran pengemudinya, orangnya," kata Slamet di Sleman, DIY.

ADVERTISEMENT

Mantan Wakapolda DIY itu juga mengungkap bahwa dalam waktu dekat kepolisian akan mengimplementasikan sistem Traffic Attitude Record (TAR) untuk mengawasi perilaku berlalu lintas di jalan raya sampai menjatuhkan sanksi.

Slamet menjelaskan, sistem TAR mencatat setiap pelanggaran dan mengakumulasikan pelanggaran berdasarkan poin yang sudah dibuat.

"Ke depan kita akan ada soft launching Traffic Atittude Record, di situ akan ada poin penindakan pelanggaran yang ringan, sedang dan berat itu akan mendapatkan nilai poin terhadap pengemudi itu sendiri," kata Slamet.

Ia menambahkan, ketika para pengendara ketika telah mencapai jumlah pelanggaran tertentu bisa dikenai sanksi. Termasuk, berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Sehingga nanti akan ada rekomendasi kepada mereka terkait dengan perilaku mereka berkemudi itu bisa kita potong nilainya, dan atau bisa juga sampai ke untuk pemberlakuan SIM bisa kita cabut," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(kum/mik)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat