yoldash.net

PDIP Tolak Wacana Amendemen Presiden Dipilih MPR

DPP PDIP menolak wacana amendemen UUD 1945 untuk mengembalikan pemilihan presiden (Pilpres) lewat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto. (DPP PDIP)

Jakarta, Indonesia --

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menolak wacana amendemen UUD 1945 untuk mengembalikan pemilihan presiden (Pilpres) lewat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkap amanat Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri yang menegaskan pemilu dilaksanakan secara langsung. 

"Dalam pidato pembukaan Rakernas ke-V Ibu Megawati sudah menegaskan bahwa ketika pemilu dilaksanakan secara langsung, dan kedaulatan rakyat itu dikembalikan dengan susah payah," ucap Hasto di Sekolah Partai, Kamis (6/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia tak menampik berbagai praktik penyalahgunaan demokrasi selama pemilu dan pilpres lalu. Namun, solusi mengatasi masalah itu bukan dengan mencabut kedaulatan rakyat.

"Tetapi solusinya bukan dengan mencabut kedaulatan rakyat itu, tapi melakukan pembenahan-pembenahan, maka itulah yang dipersoalkan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Masalahnya, kata Hasto, ketika ia mengkritik masalah tersebut, justru dianggap menyebarkan berita bohong. Hasto mengungkit pemanggilannya ke Polda Metro dan KPK.

Hasto bilang pelaporan terhadapnya menggunakan pasal-pasal yang dulu digunakan semasa era kolonial dan digunakan hanya untuk mengekang kebebasan berbicara. Di sisi lain, pernyataannya yang dinilai bermasalah sebagai produk jurnalistik dan tak sepantasnya dilaporkan ke polisi.

"Apalagi ini berkaitan dengan produk jurnalistik, jadi bayangkan buat teman-teman pers nanti tidak bebas lagi, karena bisa dikriminalisasi," kata Hasto.

Menurutnya wacana untuk mengamandemen UUD perlu dikaji ulang, serta kembali melihat sejarah kelahiran Republik Indonesia dan sistem demokrasi yang dianut.

"Sehingga jangan tergesa-gesa mengambil suatu keputusan. Jadi tesa, antitesa harus connect, dan harus sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh para pendiri bangsa kita," katanya.

Wacana untuk merevisi atau mengamandemen UUD 45 menguat seiring safari para pimpinan MPR ke para politikus senior. Dipimpin Bambang Soesatyo, MPR telah bertemu Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, Surya Paloh, hingga Jusuf Kalla.

"Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak? MPR kan orangnya berpikir, punya pertimbangan," ucap Amien Rais usai bertemu Bamsoet.

(thr/isn)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat