Alasan Netizen Murka Lihat Pernyataan BWF Soal Zhang Zhi Jie Meninggal
Pernyataan resmi Badminton World Federation (BWF) terkait Zhang Zhi Jie yang meninggal mendapat respons negatif dari netizen yang justru murka.
BWF mengeluarkan pernyataan resmi soal Zhang Zhi Jie pada Selasa (2/7) malam di media sosial. Tulisan sepanjang dua halaman tersebut berisi pernyataan kewenangan instruksi penanganan kondisi medis darurat ada di pihak penyelenggara turnamen.
Netizen murka karena dalam pernyataan tersebut BWF tampak seolah tidak mau terlibat dalam kejadian tragis yang menimpa atlet muda China di ajang Asia Junior Championship (AJC) 2024.
Kesan 'cuci tangan' dari badan badminton tertinggi di dunia itu menjadi sorotan tajam netizen.
Kekecewaan atas pernyataan BWF tersbut dicurahkan netizen dalam kolom komentar, baik di akun X atau Instagram.
Netizen menilai BWF semestinya berkaca diri. Sebagai induk organisasi badminton tertinggi di dunia, mereka yang seharusnya mulai langsung mengevaluasi diri terhadap aturan-aturan yang selama ini mereka miliki terkait penanganan kondisi darurat di lapangan.
Selain itu, sejumlah netizen juga menyoroti BWF yang tidak mengeluarkan pernyataan maaf atas insiden ini.
Berikut pernyataan resmi BWF terkait insiden tragis yang menimpa Zhang Zhi Jie di AJC 2024 yang berlangsung di Yogyakarta:
"Sementara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis keseluruhan yang tersedia untuk digunakan oleh badan pengatur lainnya [regional atau nasional] yang menyelenggarakan turnamen yang disetujui BWF. Namun, terserah kepada masing-masing badan pengatur tentang bagaimana menerapkan protokol dan praktik medis ini di tempat pada kegiatannya."
"BWF sedang menunggu laporan resmi dari Bulu Tangkis Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika ia jatuh di lapangan.".
"Menurut pedoman tersebut, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga tindakan medis yang tepat dapat tersedia [misalnya ambulans]."
(nva/nva)Terkini Lainnya
-
Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikat
-
PDIP-PKB Belum Sepakat Sohibul Cawagub Anies, Andika Perkasa Jadi Opsi
-
Muhadjir Setuju Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol: Kenapa Tidak?
-
Hakim Tunda Vonis Donald Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut
-
VIDEO: Penampakan Kepulan Asap Selimuti Langit Sejhaiya Gaza
-
Korban Tewas Festival Keagamaan di India Bertambah Jadi 116 Orang
-
Deflasi Dua Bulan Berturut-turut, Alarm Bahaya Ekonomi RI?
-
Alasan Anak Pendiri Astra Gugat Waskita dan Kedubes India Rp3 T
-
IHSG Diproyeksi Merekah Hari Ini
-
Alasan Netizen Murka Lihat Pernyataan BWF Soal Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Kata-kata Montella Usai Bawa Turki Lolos Perempat Final Euro 2024
-
Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Pakar Sorot Penyimpanan Data Dalam Negeri: Mending di Luar, Aman
-
FOTO: Lubang Raksasa Ancam Lumbung Pangan Turki
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Ayu Ting Ting Soal Putus dari Fardhana: Allah Menjaga Saya dan Bilqis
-
Eminem Akan Rilis Album ke-12 The Death of Slim Shady 12 Juli
-
Mau Diet Tiongkok? Ini 5 Pilihan Menu Sehat yang Bisa Dicoba
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso