yoldash.net

Edy Rahmayadi Sudah Ambil Formulir Pilgub Sumut dari 4 Parpol

Edy Rahmayadi sudah mengambil formulir untuk mencalonkan diri jadi cagub di PIlkada Sumut dari empat parpol yakni  PDIP, PKS, PKB, dan Demokrat sejauh ini.
Eks Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat mencoblos di Pemilu 2024 lalu. (CNN Indonesia/ Farida)

Medan, Indonesia --

Edy Rahmayadi berencana maju kembali Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut dalam gelaran Pilkada serentak 2024 ini.

Demi tujuannya tersebut, Edy--diwakili timnya-- telah mengambil formulir pendaftaran maju Pilgub Sumut dari empat partai politik.

Perwakilan dari Edy Rahmayadi, Mayjen (Purn) Dahlan Harahap mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengambil empat formulir pendaftaran dari PDIP, PKS, PKB dan Demokrat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah ambil formulir pendaftaran dari PDIP, PKS, PKB, dan Demokrat. Kita partai yang membuka pintu kita datangi kita akan melamar," kata Dahlan Harahap, Kamis (25/4).

Dahlan mengaku untuk mengambil formulir pendaftaran dari partai lainnya, pihaknya masih melakukan koordinasi. Sebab pihaknya sendiri akan mengikuti aturan yang telah ditetapkan partai politik.

ADVERTISEMENT

"Kita koordinasi lagi siapa yang buka pintu, kita akan coba. Pengambilan formulir semua diwakilkan. Kalau untuk pengembalian formulir pendaftaran kita usahakan pak Edy Rahmayadi," ujarnya.

Pada gelaran Pilgub Sumut 2018, Edy yang kala itu bermitra dengan politikus Golkar, Musa Rajekshah (Ijeck), disokong koalisi besar yakni enam partai pengusung dan lima partai pendukung. Partai pengusungnya adalah Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem.

Saat ditanya apakah Edy juga akan mengambil formulir pendaftaran cagub ke Golkar dan Gerindra seperti sebelumnya, Dahlan  tak merinci lebih jauh mengenai itu.

Dia menyebut akan membahas hal itu dengan Edy Rahmayadi terlebih dahulu. Namun, dia memastikan,  hingga saat ini pihaknya belum ada komunikasi dengan dua partai tersebut.

"Kita lihat dulu nanti kita kordinasi dengan tim kita. Kalau terbuka mereka (Golkar dan Gerindra) Intinya kita mau koordinasi dengan semua partai. Kalau mereka welcome kita datang. Sementara ini belum ada (komunikasi dengan Golkar). Kalau ke Gerindra kita coba nanti koordinasi," urainya.

Tak hanya itu, apakah nantinya Edy Rahmayadi akan menjadi kader salah satu partai, Dahlan menyebutkan belum ada pembicaraan mengenai hal itu.

"Sampai saat ini belum berpikir kita ke situ (menjadi kader partai). kita lihat nanti dinamikanya," paparnya.

Diketahui, PDIP menjadi partai politik pertama yang didatangi tim Edy Rahmayadi untuk mengambil formulir pendaftaran maju Pilgub Sumut.

"Sudah ambil formulir, inilah nantinya ada waktu yang sudah disiapkan oleh PDIP untuk mendaftar kepada PDIP. Nanti kapan PDIP membuka itu, ini diatur, begitu dibuka ya kita mendaftar," kata Edy di Rumah Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumut, Minggu (21/4).

Dia--yang menjadi Ketua pemenangan AMIN untuk Sumut itu--mengaku memutuskan memilih PDIP karena sama sama memiliki tujuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Padahal, PDIP notabene adalah rivalnya saat Pilgub 2018 silam. Kala itu hanya ada dua paslon yang bertarung, dan PDIP mengusung rival Edy yakni Djarot Saiful Hidayat yang berpasangan dengan Sihar Sitorus.

"Ini 5 tahun saya memimpin [Gubernur Sumut 2018-2023]. Saat itu PDIP tidak mengusung bahkan mendukung pun tidak. Tapi, pelaksanaannya, 5 tahun PDIP dia melihat kepentingan rakyat Sumut," terangnya.

Menurut eks Pangkostrad tersebut saat ia masih menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023 banyak sekali kebijakan yang diambilnya selaras dengan PDIP.

"Dan banyak sekali keputusan PDIP selaras dengan apa langkah langkah yang dipakaikan provinsi saat itu," ujar Edy.

(fnr/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat