Pakar Budaya Minta Warga Waspada Kala Kepo Cek Khodam
![Pakar Budaya Minta Warga Waspada Kala Kepo Cek Khodam Akademisi budaya menilai masyarakat yang gandrung akan tren cek khodam yang riuh di media sosial beberapa waktu terakhir mesti tetap waspada.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/27/ilustrasi-khodam-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Akademisi budaya menilai masyarakat yang gandrung akan tren cek khodam yang riuh di media sosial beberapa waktu terakhir mesti tetap waspada, meski aktivitas menawarkan jasa cek khodam sebenarnya hal yang lumrah.
Akademisi Budaya Jawa Universitas Indonesia Dwi Woro Retno Mastuti mengingatkan setiap orang yang penasaran soal khodam supaya tetap 'eling lan waspada' alias ingat dan waspada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, khodam ia sebut sejatinya bukan suatu hal yang digunakan untuk main-main. Hal tersebut membuat orang-orang yang ingin tahu, apalagi berinteraksi, harus melakukannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
"Ketika seseorang ingin berinteraksi atau penasaran dengan khodamnya, tetaplah 'eling lan waspada'. Jangan sombong," ujar Dwi Woro kepada Indonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Tidak untuk dipermainkan. Penuh kesadaran dan tanggung jawab," lanjutnya.
Tren cek khodam secara online ramai menjadi perbincangan netizen selama beberapa waktu terakhir. Fenomena itu mencuat saat sejumlah akun melakukan live streaming di TikTok untuk menawarkan jasa tersebut.
Netizen kemudian mulai tertarik untuk mencari tahu khodam dalam diri mereka. Akun yang menawarkan jasa itu lantas mencari tahu khodam netizen yang telah mengajukan nama mereka di kolom komentar.
![]() |
Tren seperti itu menjadi viral setelah menarik perhatian netizen. Akun TikTok yang membuka jasa semacam itu juga semakin banyak hingga ramai dikunjungi pengguna.
Namun, di samping itu, jasa cek khodam yang viral tersebut tidak bisa dibuktikan keasliannya lantaran sebagian besar kegiatan itu dilakukan hanya untuk hiburan semata atau iseng-iseng mengumpulkan saweran.
Padahal, khodam sesungguhnya adalah bagian dari kepercayaan yang diyakini sejumlah orang, terutama di kalangan penganut nilai spiritual dalam budaya Jawa.
Lihat Juga : |
Akademisi Budaya Jawa Universitas Indonesia Dwi Woro Retno Mastuti mengatakan dalam konteks sejarah, khodam adalah kepercayaan yang berasal dari animisme.
Kepercayaan itu meyakini bahwa roh leluhur merupakan entitas yang hadir di dunia untuk melindungi setiap manusia. Roh pelindung itu dapat bermanifestasi menjadi berbagai entitas, termasuk binatang.
"Menurut saya dari animisme. Ketika manusia belum mengenal konsep Tuhan, mereka percaya pada para roh leluhur yang melindungi mereka," ujar Dwi Woro
"Setiap orang selalu memiliki pelindung dari para leluhurnya yang sudah meninggal, dan binatang-binatang yang punya hubungan karma dengan yang bersangkutan," lanjutnya.
![]() |
Dwi Woro juga mengingatkan agar netizen yang penasaran dengan khodam tak menjerumuskan pengetahuan leluhur tersebut ke dalam hal-hal yang buruk. Sebab, menurut Dwi, pelindung manusia pada akhirnya adalah Tuhan.
Ia pun sepakat jika manusia sebaiknya berserah diri kepada Tuhan atas semua peristiwa maupun hal-hal yang menimpa mereka.
Meski begitu, ia juga tidak menyangkal jika biasanya ada pertolongan yang hadir secara ajaib. Dwi mengibaratkan itu sebagai tangan tidak terlihat alias invicible hand.
Ia lantas menilai pertolongan itu bisa saja datang dari bantuan khodam, tapi pada akhirnya hanya Tuhan yang mengetahui kebenarannya.
"Tuhan Sang Pencipta adalah pelindung yang utama. Jika untuk mencari perlindungan, hanya kepada Tuhan kita berserah diri atas kejadian atau peristiwa yang menimpa kita," ujar Dwi Woro.
"[Misal] saat kita sedang tertimpa masalah yang membuat kita jadi buntu, hadir 'invicible hand', pertolongan tidak terduga yang menyelesaikan masalah kita," lanjut Dwi Woro.
"Apakah 'invicible hand' itu khodam? Hanya Tuhan Yang Maha Tahu," sambungnya.
Terkini Lainnya
-
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat di Hari Bhayangkara ke-78
-
KPK Bela Rossa Purbo Bekti: Penyidik Kami Profesional
-
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Raih Penghargaan Kartini Awards
-
Israel Minta Pasukan Internasional Urus Gaza, Palestina Menolak Keras
-
Media Asing Soroti Zhang Zhi Jie Meninggal saat Laga AJC di Yogyakarta
-
Kajian Islam Bahasa Indonesia yang Selalu Ramai di Masjid Nabawi
-
IHSG Terangkat ke 7.139 Sore Ini, Ditopang 321 Saham
-
KAI Buka Suara soal Pegawai Aniaya Istri hingga Tewas di Jakarta Timur
-
Mencegah Penipuan QRIS Palsu dengan BRIMerchant
-
PBSI Ungkap Kronologi Penanganan dan Hasil Medis Zhang Zhie Jie
-
Daftar 29 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Portugal vs Slovenia: Ronaldo Bersinar atau Meredup?
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Pemerintah Identifikasi Penyebab PDNS 2 Diserang Ransomware
-
Motor Roda 3 Can Am Resmikan Dealer di PIK
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Juli 2024
-
Sexy Goath Sidang Mediasi dengan Juliette: Kecewa Berujung Seperti Ini
-
Jadwal Bioskop Trans TV 1-7 Juli 2024
-
Bolehkah Anak Mendapatkan Beberapa Vaksin Sekaligus di Satu Waktu?
-
FOTO: Pengunjung Gunung Fuji Dibatasi kala Musim Pendakian
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso