Sinopsis Chief Detective 1958, Upaya Segelintir Polisi Lawan Korupsi

Sinopsis Chief Detective 1958: Detektif dengan tingkat penangkapan tertinggi kasus di desa, kini ke Seoul untuk berantas korupsi dan kriminal. (MBC via Hancinema)

Jakarta, Indonesia --

Chief Detective 1958 merupakan drama action misteri komedi terbaru dibintangi Lee Je-hoon. Dalam drama itu, ia kembali memerankan karakter detektif kepolisian dan bakal didampingi Lee Dong-hwi, Choi Woo-sung, Yoon Hyun-soo, dan Choi Duk-moon.

Drama itu mengisahkan detektif muda dengan tingkat penangkapan tertinggi kasus-kasus pencurian kecil di desa, kini pindah ke Seoul dan bekerja sama dengan tiga rekannya yang karismatik untuk memberantas korupsi dan kriminalitas.

Lihat Juga :

5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Tayang April 2024

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sinopsis Chief Detective 1958.

Chief Detective 1958 mengisahkan Park Yeong-han (Lee Je-hoon) detektif muda dari Hwangchun yang begitu teladan. Ia selalu menegakkan hukum, keadilan, serta membela orang-orang lemah dan tak bersalah.

Ketika di Hwangchun, ia getol menangkap pencuri atau penjarah sapi karena hewan tersebut merupakan sumber kehidupan warga lokal. Ia hingga masuk media massa karena menangkap begitu banyak pencuri sapi.

[Gambas:Video CNN]

Hingga pada suatu hari, Yeong-han dipindahtugaskan ke Seoul. Ia bergabung dan menjadi satu-satunya anggota polisi dalam Unit 1 yang dipimpin Yu Dae-cheon (Choi Duk-moon).

Kepindahan itu membuatnya tersadar kepolisian di Seoul berbeda dengan Hwangchun. Polisi di sana bahkan mendapatkan pandangan negatif dari warga lokal karena begitu korup dan dianggap tak bekerja.

Lee Je-hoon sebagai Park Yeong-han dalam drama Chief Detective 1958. (MBC)

Begitu banyak polisi tutup mata bahkan terlibat dalam kejahatan geng. Lee Jung-jae (Kim Young-sung) salah satu tokoh paling berpengaruh di sana. Uang dan kekuasaan membuatnya memengaruhi polisi dan pemerintahan di sana.

Hal tersebut membuat Park Yeong-han tampak menjadi satu-satunya polisi yang masih memegang idealisme. Sikap itu juga malah membuat Park Yeong-han bak pemberontak karena berulang kali menentang pemerintah militer negara.

Lanjut ke sebelah...