yoldash.net

Review Film: Not Friends

Review film Not Friends: film ini menyuguhkan ekspresi cinta lain dengan warna yang berbeda, yakni cinta persahabatan dan gairah untuk sinema.
Review film Not Friends: film ini menyuguhkan ekspresi cinta lain dengan warna yang berbeda, yakni cinta persahabatan dan gairah untuk sinema. (GDH 559 Co., Ltd.)

Jakarta, Indonesia --

"Long live cinema, Bro!"

Kutipan dari film Thailand Not Friends itu begitu membekas setelah saya menyaksikannya bioskop. Film ini berhasil menghadirkan kehangatan lewat kisah coming of age tentang persahabatan anak SMA dan persembahan manis untuk sinema.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya mengagumi kemampuan Atta Hemwadee dalam mengekspresikan persahabatan, cinta, hingga mimpi melalui Not Friends. Meski baru debut menyutradarai film panjang, ia cukup piawai meramu semua unsur itu menjadi tontonan berkesan.

Not Friends sesungguhnya tidak punya premis yang rumit atau menggebu-gebu. Jalan cerita yang juga ditulis sang sutradara pun relatif ringan, tetapi berhasil dikemas menjadi amat emosional.

ADVERTISEMENT

Keberhasilan Not Friends menghadirkan emosi lewat plot sederhana itu sepertinya berasal dari kepiawaian Hemwadee dalam menyuguhkan cerita.

Film Thailand Not Friends (2023/2024). (GDH 559 Co., Ltd.)Review Film Thailand Not Friends: Film ini berhasil menghadirkan kehangatan lewat kisah coming of age tentang persahabatan anak SMA dan persembahan manis untuk sinema. (GDH 559 Co., Ltd.)

Hemwadee berusaha membuat penonton tersentuh lewat detail-detail kecil dalam Not Friends. Ia beberapa kali menunjukkan emosi itu secara gamblang, walau tidak jarang pula menyelipkan dengan halus.

Not Friends juga berhasil memberikan kesan mendalam karena ceritanya yang begitu dekat, terutama dengan kehidupan masa SMA. Film ini dengan mudah mengajak penonton untuk kembali menapaki masa-masa itu.

Kehangatan yang disuguhkan Not Friends juga terasa semakin berlipat bagi saya pribadi. Sebab, saya merasa dekat dengan kisah yang dialami sang karakter utama, Pae (Anthony Buisseret).

Ada dua hal yang setidaknya menjadi alasan film ini terasa personal.

Pertama, Pae--sama seperti saya--kehilangan seorang teman saat SMA. Kedua, saya pun pernah merasakan gairah yang sama dengan Pae kala mengerjakan film pendek untuk diputar di perpisahan sekolah.

Kedekatan itu tak pelak membuat saya jatuh cinta dengan mudah kepada Not Friends. Film ini memberikan emosi hangat yang lama tidak saya rasakan.

[Gambas:Video CNN]



Namun, menurut saya, Not Friends tetap bisa memberikan kesan mendalam meski tak terlalu 'relate' dengan perjalanan Pae membuat film pendek dengan teman-temannya.

Kehangatan itu akan tetap terasa, terutama bagi penonton yang punya setidaknya seorang teman dekat maupun pernah merasakan eratnya pertemanan masa SMA.

Not Friends juga menyuguhkan ekspresi cinta lain dengan warna yang berbeda, yakni cinta dan gairah untuk sinema.

Kecintaan terhadap dunia film itu terlihat dari semangat menggebu Pae dkk ketika mulai menggarap cerita. Saya pun dibuat tersenyum ketika melihat anak-anak SMA itu mengerahkan imajinasi sebebas mungkin demi sebuah proyek senang-senang.

Lanjut ke sebelah...

Review Film: Not Friends

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat