Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich
![Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich Presiden Jokowi membidik potensi pengelolaan US$500 miliar atau sekitar Rp8.178,8 triliun dari pembentukan family office yang mengelola kekayaan crazy rich.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/24/peluncuran-digitalisasi-layanan-penyelenggaraan-event-2_169.jpeg?w=650&q=90)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membidik potensi pengelolaan dana US$500 miliar atau sekitar Rp8.178,8 triliun (asumsi kurs Rp16.357 per dolar AS) dari pembentukan family office yang mengelola kekayaan orang super kaya alias crazy rich.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan potensi pengelolaan keuangan family office di dunia mencapai US$11,7 triliun. Indonesia menargetkan secuil dari potensi itu.
"Kalau Indonesia bisa menarik 5 persen saja, kita bicara angka US$500 miliar itu cukup besar dalam beberapa tahun ke depan," kata Sandi saat ditemui usai rapat dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah membentuk tim khusus di bawah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Tim itu diminta mengkaji aturan hukum dan segala hal mengenai pembentukan family office.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
Indonesia, kata Sandi, ingin belajar dari Singapura, Dubai, dan Hong Kong dalam pengelolaan family office. Beberapa lokasi menjadi calon lokasi family office Indonesia.
"Tadi di review masalah regulasinya, IKN sudah memiliki itu, tapi yang mendapatkan banyak permintaan dari komunitas office family dunia ini justru Bali," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah mempertimbangkan penerapan family office. Family office adalah kantor keluarga adalah perusahaan swasta yang menangani manajemen investasi dan pengelolaan kekayaan untuk keluarga kaya.
Di beberapa negara yang sudah menerapkan family office, standar keluarga kaya memiliki setidaknya US$50 juta-US$100 juta atau setara Rp800 juta-Rp1 triliun aset yang dapat diinvestasikan.
Aset-aset itu diinvestasikan dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengalihkan kekayaan secara efektif dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Luhut mengatakan kebijakan ini diharapkan dapat menarik uang keluarga kaya luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
"Tapi jangan dipajaki, tapi kalau dia investasi dari duitnya nanti, ada lapangan kerja, dipajaki," katanya di MINDialogue CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6) lalu.
Terkini Lainnya
-
Anggota Komisi III DPR Soroti OTT KPK: Belakangan Sepi
-
Menko Polhukam Pimpin Rapat Koordinasi soal PDN
-
Pelaku Mutilasi di Garut Ditangkap, Identitas Korban Masih Misterius
-
Ramai-ramai Kutuk Israel Sahkan Pos Permukiman di Tepi Barat
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
NIK Jadi NPWP Resmi Berlaku Hari Ini
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Kata-kata Sang Adik usai Zhang Zhi Jie Kolaps dan Meninggal
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Kala Dua Desainer India Hipnotis Panggung Couture Paris
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso