yoldash.net

Review Film: Death Whisperer

Review film: Death Whisperer punya potensi jadi film horor yang menghantui penonton setelah keluar studio, tapi plot hole halangi itu.
Review film: Death Whisperer punya potensi jadi film horor yang menghantui penonton setelah keluar studio, tapi plot hole halangi itu. (Channel 3/Major Join Film via IMDb)

Jakarta, Indonesia --

Saya perlahan harus menelan ekspektasi sendiri saat menyaksikan Death Whisperer yang jadi pencetak rekor box office terbaru di Thailand dan disebut-sebut sebagai salah satu film horor terbaik saat ini.

Setelah menonton, pujian benar-benar hanya bisa saya berikan untuk sinematografi dan skoring yang sangat padat dan berhasil membangun hingga mempertahankan unsur mengerikan dalam film ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Death Whisperer mengisahkan anak perempuan yang sakit, serta tampak selalu lemas pada siang hari. Perilakunya pun semakin lama mengkhawatirkan. Sang kakak sampai pulang kampung untuk membantu menyelesaikan masalah itu.

Penulis Sorarat Jirabovornwisut dan Thammanan Chulaborirak membangun cerita untuk mengenalkan karakter dan masalah cukup baik pada awal film.

ADVERTISEMENT

Death Whisperer juga jelas memiliki adegan pembuka cukup menjanjikan, terutama bagi penonton yang datang 'buta,' tanpa melihat trailer atau mencari tahu lebih lanjut film itu.

[Gambas:Video CNN]



Sayangnya, penulis semakin lama tampak seperti ingin membuat penonton ngilu dan jijik menyaksikan banyak adegan dalam Death Whisperer.

Untuk satu hal tersebut, penulis berhasil melakukannya. Death Whisperer menampilkan begitu banyak adegan yang mengganggu bahkan cenderung menjijikkan di sepanjang film.

Semua turut didukung padatnya skoring dari awal sampai akhir yang membuat rasa tense penonton terjaga. Begitu pula dengan sinematografi yang punya andil sehingga adegan disturbing itu tampak detail dan jumpscare terasa natural.

Film horor Thailand Death Whisperer (2024). (Channel 3/Major Join Film via IMDb)Review film: Death Whisperer sesungguhnya punya potensi untuk jadi film horor yang benar-benar menghantui penonton setelah keluar studio. Namun, hal itu tak terjadi karena eksekusi kurang optimal. (Channel 3/Major Join Film via IMDb)

Kendati demikian, unsur menyeramkan seperti absen dari film ini. Salah satu penyebab utamanya adalah plot hole sehingga ada adegan-adegan yang terlihat seperti berdiri sendiri atau tiba-tiba ditampilkan begitu saja.

Belum lagi ada tokoh yang sesungguhnya tak perlu muncul karena tak memberikan pengaruh terhadap plot.

Ada pula adegan yang sesungguhnya bisa membuat penonton ketakutan atau benar-benar ngeri, tapi tak dieksekusi secara total bahkan ditinggalkan begitu saja tanpa eksplorasi lebih lanjut.

Death Whisperer sesungguhnya benar-benar memiliki potensi untuk menjadi film horor Thailand yang menghantui penonton hingga keluar studio seperti film-film horor legendaris.

Film ini punya cerita hasil adaptasi legenda horor yang sudah populer di internet hingga dijadikan buku, begitu pula sinematografer yang berani dan detail dalam menampilkan adegan-adegan disturbing di dalamnya.

Death Whisperer juga punya music director yang ahli dalam menggodok skoring untuk membuat penonton resah, bahkan ketika menyaksikan adegan yang sesungguhnya baik-baik saja dan tanpa jumpscare.

Sehingga, apabila film ini nantinya benar-benar berkembang ke sekuel, saya berharap plot hole dan beberapa catatan di atas bisa diperbaiki.

Pada akhirnya, pujian sekali lagi saya berikan kepada sinematografi dan skoring, terlebih lagi ketika chanting yang bisa membuat penonton 'terganggu' karena mendengarkannya dalam waktu lama.

Dua unsur itu pula yang membuat Death Whisperer tetap terlihat mengerikan sebagai film horor.

(chri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat