Kisruh Coldplay-BMTH, Indonesia Belum Punya Budaya Konser yang Baik?
![Kisruh Coldplay-BMTH, Indonesia Belum Punya Budaya Konser yang Baik? Suara sumbang dari stadion bukan hanya terjadi di konser Coldplay, tetapi juga sejumlah konser lainnya di Indonesia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/11/16/konser-coldplay-di-jakarta-13_169.jpeg?w=650&q=90)
Kasus berbagai keluhan dan suara sumbang soal pelaksanaan konser Coldplay di Jakarta pada 15 November mempertanyakan kembali apakah Indonesia sudah memiliki budaya konser yang baik.
Akademisi manajemen pertunjukan musik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yosia Revie Pongoh menilai bahwa budaya konser secara positif belum terbangun di Indonesia karena kurang perencanaan dan pengelolaan yang detail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktor perencanaan dan pengelolaan yang detail dari promotor sangat diperlukan," kata Revie saat berbincang dengan Indonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Sangat bisa dibiasakan untuk membangun kultur yang positif dalam menonton konser, dengan catatan ada kesadaran dari promotor dan pembuat kebijakan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Suara sumbang dari stadion bukan hanya terjadi di konser Coldplay, tetapi juga konser Bring Me The Horizon (BMTH) yang digelar hanya beberapa hari sebelum Chris Martin dan kawan-kawan masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Dalam kasus konser BMTH, Oli Sykes Cs bahkan ogah melanjutkan set dengan alasan keamanan panggung di Beach City International Stadium Ancol. Keputusan itu membuat penonton kecewa yang berbuah aksi vandal, mulai dari naik panggung hingga menjarah sejumlah properti.
![]() |
Konser hari kedua BMTH pun dibatalkan karena kekacauan tersebut dan promotor mesti mengembalikan seluruh uang penonton yang sudah membeli tiket.
Kasus budaya menonton yang belum baik juga sempat terjadi di sejumlah konser lainnya, misalnya konser NCT 127 pada November 2022.
Karena ulah sejumlah oknum yang tak sabar, terjadi desak-desakan antar penonton konser NCT 127 dan membuat konser dihentikan di tengah set dan sejumlah penggemar pingsan.
Belum lagi terkait kasus penonton berebut kursi di konser BLACKPINK pada Maret 2023, akses transportasi yang sulit dan suara kacau di konser Dewa 19 di JIS pada Februari 2023, dan berbagai kemacetan yang pasti muncul di sekitaran venue.
"Formula penyaringan penonton dengan harga tiket itu kan terbukti gagal melalui kasus BMTH dan Coldplay kemarin," kata Revie menyinggung harga tiket Coldplay yang cenderung tinggi.
"Jadi ya memang kultur untuk menonton konser dengan positif dan baik itu memang belum ada dan belum dibiasakan di sini," lanjutnya.
Meski begitu, banyak pula konser yang digelar di Indonesia berjalan dengan lancar dan mulus termasuk konser dari luar negeri misalnya musisi K-Pop.
Berbagai konser K-Pop di Jakarta bisa berjalan dengan lancar dengan penonton yang tertib meski beberapa kali ditemukan kasus penipuan penjualan tiket yang biasanya melibatkan calo.
"Ini tergantung yang mengarahkan, promotor memegang peran penting di sini. Penonton harus dirangsang oleh sistem yang jelas dari promotor," kata Revie.
"Namun balik lagi, selalu membutuhkan kerja sama dari setiap elemen yang terlibat. Peran asosiasi juga harusnya bisa membangun dan menjembatani komunikasi dengan pemerintah," lanjutnya.
Isu komunikasi antar pihak ini sebenarnya masalah lawas. Gagasan merapikan koordinasi ini sudah pernah disebut Dewi Gontha selaku Ketua Bidang Program dan Investasi Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) pada 2022.
Dewi kala itu menyatakan asosiasi akan menciptakan sebuah standar yang dapat digunakan oleh promotor musik dalam setiap penyelenggaraan.
Lanjut ke sebelah...
Perlu Standarisasi Promotor?
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Menkes soal Kematian Zhang Zhi Jie: Kalau Ditangani Cepat, Dia Survive
-
Jokowi Tepis Cawe-cawe Pilkada: Itu Urusan Parpol, Jangan Tanya Saya
-
Komite Jurnalis Ungkap Kronologi Kasus Tewasnya Wartawan Tribrata TV
-
FOTO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak usai Acara Keagamaan di India
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Siapa Yahudi Ultra-ortodoks Haredim yang Tolak Jadi Tentara Israel?
-
Jokowi Pede Ekosistem Mobil Listrik RI Unggul: Siapa Bisa Mengadang?
-
OJK Beber Alur Blokir Rekening Terlibat Judi Online
-
Salip BIll Gates, Eks CEO Microsoft Jadi Orang Terkaya ke-6 Dunia
-
Daftar Lengkap Pertandingan Perempat Final Copa America 2024
-
Menanti Jurus Terakhir Timnas Indonesia U-16 demi Libas Vietnam
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, Shi Yu Qi Ubah Duka Jadi Semangat Membara
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Ahli Kembangkan Jaringan Internet 6G, Cek Kedahsyatan dan Kelemahannya
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
BTOB Batal Gelar Fan Concert di Jakarta Gegara Masalah Kontrak
-
Ayu Ting Ting Enggan Menutup Diri Meski Gagal Nikah Lagi
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso