Akademisi Kritik Promotor Konser Coldplay, Dinilai Tak Paham Penonton
Konser Coldplay di Jakarta yang menyisakan banyak keluhan mulai dari masalah tiket, pengelolaan massa, hingga pagar jebol dinilai akademisi pertunjukan sebagai buah promotor yang kurang cermat dari segi persiapan.
Akademisi manajemen pertunjukan musik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yosia Revie Pongoh menyebut promotor tidak paham karakteristik penonton Coldplay meski ada waktu separuh tahun setelah euforia pengumuman.
Lihat Juga : |
"Saya dari sisi akademisi melihatnya itu kan ada beberapa masalah. Nah itu bisa dibagi jadi dua masalah besar. Yang pertama, soal penjualan tiket, yang mana ini menjadi masalah klasik kita," kata Revie kepada Indonesia.com, Kamis (16/11).
"Lalu ada masalah kedua itu mengenai pengendalian massa, ini saya dapat cerita langsung dari teman-teman yang juga hadir di lokasi. Masalah pengendalian massa ini menjadi catatan juga," katanya.
Revie menyebut tingkah laku massa yang buruk tak muncul begitu saja, melainkan bisa disebabkan oleh perencanaan dan pengelolaan yang kurang cermat. Meski, ada juga teori tingkah buruk muncul karena ketidaktertarikan dari penonton.
"Nah dari dua teori itu, yang bisa ditarik kan yang pertama, mengenai perencanaan dan pengelolaan yang kurang cermat," kata Revie.
Revie menilai bahwa promotor sudah semestinya memperhatikan jenis dan karakter penonton Coldplay seperti apa. Ada beberapa jenis karakter penonton, mulai dari yang kasual, konvensional, hingga ekspresif.
Coldplay, disebut Revie, memiliki karakteristik penggemar yang ekspresif. Artinya, penonton Coldplay akan berkumpul karena memiliki semangat yang sama, yakni berekspresi dan emosi.
"Penanganan crowd seperti itu tentu berbeda," kata Revie. "Jadi dia [promotor] harus tahu pemetaan sosial dari sasaran kelompok penontonnya,"
"Kan ini hampir satu tahun euforia soal Coldplay terjadi, nah itu kan dia seharusnya tahu kalau massanya sebesar itu. Sangat ekspresif dan punya potensi untuk jadi vandalis jika tidak terkontrol dengan baik,"
Kasus penonton sanggup menjebol pintu lapis pertama di ring dalam SUGBK dan pintu kedua di bagian luar gedung stadion adalah bukti ketidakmampuan promotor menghadapi penontonnya.
Lanjut ke sebelah...
Promotor Mau Keluar Duit Enggak?
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Menkes soal Kematian Zhang Zhi Jie: Kalau Ditangani Cepat, Dia Survive
-
Jokowi Tepis Cawe-cawe Pilkada: Itu Urusan Parpol, Jangan Tanya Saya
-
Komite Jurnalis Ungkap Kronologi Kasus Tewasnya Wartawan Tribrata TV
-
FOTO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak usai Acara Keagamaan di India
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Siapa Yahudi Ultra-ortodoks Haredim yang Tolak Jadi Tentara Israel?
-
OJK Beber Alur Blokir Rekening Terlibat Judi Online
-
Salip BIll Gates, Eks CEO Microsoft Jadi Orang Terkaya ke-6 Dunia
-
Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara
-
Daftar Lengkap Pertandingan Perempat Final Copa America 2024
-
Menanti Jurus Terakhir Timnas Indonesia U-16 demi Libas Vietnam
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, Shi Yu Qi Ubah Duka Jadi Semangat Membara
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Ahli Kembangkan Jaringan Internet 6G, Cek Kedahsyatan dan Kelemahannya
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Bikin SIM Pakai BPJS Kesehatan Bakal Berlaku di Seluruh Indonesia
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
BTOB Batal Gelar Fan Concert di Jakarta Gegara Masalah Kontrak
-
Ayu Ting Ting Enggan Menutup Diri Meski Gagal Nikah Lagi
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso