Review Film: Home for Rent
Home for Rent menjadi teror terbaru yang diberikan sutradara Jim Sophon Sakdaphisit dan penulis naskah Cook Tanida Hantaweewatana. Dua orang tersebut bukan nama-nama baru dalam proyek horor dan thriller Thailand.
Jim Sophon Sakdaphisit merupakan otak dari banyak film legendaris Thailand, seperti Shutter, Alone, 4bia, Coming Soon dan Ladda Land.
Sedangkan Cook Tanida Hantaweewatana merupakan penulis naskah Bad Genius, film yang bukan horor tapi berhasil membuat penonton ikut merasakan ketegangan saat menontonnya.
Sehingga, perpaduan kedua orang tersebut membuat Home for Rent menjadi sebuah film horor yang tak hanya berhasil menyajikan keseraman bagi penonton, tapi juga cerita yang begitu dalam.
Kabur dari kejaran kultus bukan cerita yang baru dalam genre horor. Kisah seperti itu banyak ditemukan dalam film horor lain, termasuk Thailand sendiri.
Namun, Home for Rent menyajikan masalah itu dengan begitu apik sehingga ada alasan yang solid mengenai kehadiran kultus di tengah-tengah kehidupan para karakter utama film ini, tak hanya sekadar keisengan atau rasa ingin tahu si karakter.
Alasan solid itu disimpan rapat-rapat oleh Jim Sophon dan Cook Tanida setidaknya hingga pertengahan film. Perjalanan menuju sumber masalah tersebut bisa dibilang lelah dan menyenangkan pada saat bersamaan.
Mulai dari awal, Jim Sophon seperti tak memberikan jeda sama sekali bagi jantung penonton. Jumpscare dan scoring yang mengganggu secara keroyokan dalam menceritakan awal mula masalah. Ketegangan pun terbangun dengan baik.
Namun, ketegangan perlahan surut ketika lembar demi lembar drama kisah film ini mulai dibuka.
Review Home for Rent: Film horo Thailand yang menyajikan kisah tentang kultus secara solid dan alasan yang jelas, bukan sekadar ketidaksengajaan atau karena keusilan karakter utamanya. (GDH 559 Co., Ltd./ Ally Entertainment) |
Dalamnya cerita yang sempat disinggung di awal berasal dari latar belakang begitu banyak karakter film ini. Penonton pun diajak melihat satu per satu point of view para karakter yang ternyata saling bersinggungan.
Tim di belakang layar pun terlihat perlu bekerja keras menjahit begitu banyak kisah itu menjadi sebuah kesatuan yang jelas, dan harus ditampilkan semuanya sebelum film ini sampai pada klimaks.
Namun sayang, di tengah banyaknya kisah yang ingin disampaikan, ada satu hal yang sepertinya dilewatkan, yakni backstory dari si kultus itu sendiri.
Meski terlihat serupa karena menampilkan keluarga seperti Ladda Land, Home for Rent lebih menyoroti dampak enggan menerima kenyataan dan kerelaan yang menjadi bom waktu dalam menjalani hidup saat ini.
Permasalahan dalam keluarga, terutama komunikasi di antara pasangan, juga amat disoroti dalam film ini. Bahkan memiliki porsi yang sama banyaknya dengan si kultus itu sendiri.
Review Home for Rent: Sayangnya, ada satu hal yang terlewat saat menjelaskan latar belakang dari kultus dalam film ini. (GDH 559 Co., Ltd.) |
Sehingga, Home for Rent mungkin tidak seseram karya-karya Jim Sophon lainnya yang bisa meninggalkan rasa takut --bahkan trauma-- setelah meninggalkan studio. Namun, film ini menyajikan kisah kultus yang amat padat dan sajen jumpscare yang bisa dinikmati pencinta film horor, terutama horor Thailand.
Salah satu poin yang perlu disoroti adalah cara penulis naskah berhasil membuat penonton terkecoh, setidaknya sekali, saat coba menebak-nebak lanjutan cerita. Sedikit unsur komedi yang menjadi ciri khas film horor Thailand selama ini juga masih bisa ditemukan dalam Home for Rent.
Home for Rent tayang di Indonesia sejak 21 Juni.
[Gambas:Youtube]
Terkini Lainnya
-
Ribuan Aparat Gabungan Dikerahkan Amankan Hari Bhayangkara di Monas
-
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Hari Ini, Polda Jabar Hadir
-
Pencari Suaka Pasang Tenda di Setiabudi, Heru Budi Koordinasi UNHCR
-
FOTO: Tolak Ubah Usia Wamil Israel, Warga Yahudi Bentrok dengan Polisi
-
VIDEO: Serangan bom Rusia ke Kharkiv, Bayi 8 Bulan Jadi Korban Luka
-
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun
-
Inflasi Juni Capai 2,51 Persen Gara-gara Harga Makanan - Minuman
-
Mulai 5 Juli, Biaya Admin Tarik Tunai EDC BCA Rp4.000
-
Daftar Lengkap Tarif Dasar Listrik per Juli 2024
-
Daftar 5 Tim Negara Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
-
Netizen Berduka Pebulutangkis China Zhang Zhi Meninggal di AJC 2024
-
Respons Gregoria Mariska usai Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Bahaya Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Dicatut Buat Pinjol
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Siap-siap Ramai di Jalan, BYD Serahkan 1.000 Mobil Listrik ke Konsumen
-
Mitsubishi Xpander Cross Elite Edisi Terbatas
-
Wonderland, Film Park Bo-gum hingga Suzy Tayang Juli 2024 di Netflix
-
Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die!
-
Di Glastonbury, Coldplay Ajak Fan Kirim Cinta ke Israel dan Palestina
-
Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
-
Berapa Langkah Maksimal Jalan Kaki Sehari?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso