Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan
![Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan Buat Tasya Kamila, penting untuk mengajarkan cinta lingkungan pada anak sejak dini. Dia pun punya cara berbeda dalam mengedukasi anak.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/06/22/5fce89af-7223-4b0f-a84d-0e13b4f27bd5_169.jpeg?w=650&q=90)
Buat Tasya Kamila, penting untuk mengajarkan cinta lingkungan pada anak sejak dini. Dia pun punya cara berbeda dalam mengedukasi anak.
Sejak 2005, Tasya didapuk sebagai Duta Lingkungan Hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Titel ini ternyata tak lepas darinya yang sudah jadi Duta Lingkungan Hidup di bangku SMP.
Bentuk cinta akan lingkungan juga diwujudkan dalam pengelolaan sampah. Menurut dia, buang sampah pada tempatnya saja tidak cukup menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengelolaan sampah dari rumah itu harus dibiasakan sejak dini, dari diri sendiri, rumah sendiri. Tiap individu itu menghasilkan sampah, jadi ada tanggung jawab untuk mengelola sampah," ujar Tasya saat kampanye #BijakPlastikSejakDini bersama Mondelez Indonesia di Artotel Gelora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).
Di rumah, ia membuat sistem pengelolaan sampah di mana sampah dipilah jadi organik dan anorganik. Sampah organik akan ditampung dalam composter, sedangkan sampah anorganik dipilah lagi untuk disalurkan ke bank sampah atau institusi penampung sampah anorganik tertentu.
ADVERTISEMENT
Anak-anak, kata dia, belum memahami prinsip reuse, reduce, dan recycle. Ia pun mengajak anaknya untuk ikut serta memilah-milah sampah.
Agar anak mulai mengenal dan mencintai lingkungan, pelantun "Anak Gembala" ini kerap mengajak anak bermain di alam terbuka. Tasya menyelipkan edukasi tentang keindahan alam lewat lagu-lagu lawasnya.
"[Saya menyanyi] 'Memandang alam dari atas bukit', anak jadi penasaran bukit itu kayak gimana sih? Lalu main ke pantai, lihat, kok, banyak sampah? Nah, masuk edukasinya. Kalau ada sampah buang ke tempatnya," katanya.
Dia mengatakan, apa yang anak lihat atau alami membuat mereka kian berempati dengan alam. Saat anak terhubung dengan alam, kemudian tumbuh kepedulian akan lingkungan.
"Kalau lagi jalan-jalan, nyanyi 'naik-naik ke puncak gunung..banyak pohon cemara', wah pohon cemaranya enggak ada, adanya restoran. Dari situ kita bisa edukasi, jangan iseng petikin pohon," kata Tasya disusul tawa.
(els/asr)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat di Hari Bhayangkara ke-78
-
KPK Bela Rossa Purbo Bekti: Penyidik Kami Profesional
-
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Raih Penghargaan Kartini Awards
-
Israel Minta Pasukan Internasional Urus Gaza, Palestina Menolak Keras
-
Media Asing Soroti Zhang Zhi Jie Meninggal saat Laga AJC di Yogyakarta
-
Kajian Islam Bahasa Indonesia yang Selalu Ramai di Masjid Nabawi
-
IHSG Terangkat ke 7.139 Sore Ini, Ditopang 321 Saham
-
KAI Buka Suara soal Pegawai Aniaya Istri hingga Tewas di Jakarta Timur
-
Mencegah Penipuan QRIS Palsu dengan BRIMerchant
-
PBSI Ungkap Kronologi Penanganan dan Hasil Medis Zhang Zhie Jie
-
Daftar 29 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Portugal vs Slovenia: Ronaldo Bersinar atau Meredup?
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Pemerintah Identifikasi Penyebab PDNS 2 Diserang Ransomware
-
Motor Roda 3 Can Am Resmikan Dealer di PIK
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Juli 2024
-
Sexy Goath Sidang Mediasi dengan Juliette: Kecewa Berujung Seperti Ini
-
Jadwal Bioskop Trans TV 1-7 Juli 2024
-
Bolehkah Anak Mendapatkan Beberapa Vaksin Sekaligus di Satu Waktu?
-
FOTO: Pengunjung Gunung Fuji Dibatasi kala Musim Pendakian
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso