yoldash.net

Anak Naik Kapal Pesiar Sendiri Tinggalkan Orang Tua yang Sibuk Belanja

Ketika waktunya tiba untuk kembali ke kapal, orang tua remaja itu terlalu asyik berbelanja dan mengabaikan peringatan anaknya untuk segera naik kapal pesiar.
Ilustrasi kapal pesiar. (Istockphoto/Joel Carillet)

Jakarta, Indonesia --

Liburan seharusnya menjadi waktu untuk bersantai dan menikmati kebersamaan dengan keluarga. Namun, tidak bagi seorang remaja ini pada sebuah perjalanan kapal pesiar dari pulau di Karibia.

Awalnya, perjalanan kapal pesiar diharapkan menjadi pengalaman menyenangkan, sayangnya kemudian berubah menjadi pelajaran hidup yang tak terlupakan.

Remaja tersebut baru saja merayakan ulang tahun ke-18 dan kelulusan sekolah menengah. Ia diberi hadiah liburan kapal pesiar oleh orang tuanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, keluarga ini memilih untuk menghabiskan waktu liburan di resor, tetapi kali ini, mereka memutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda. Namun, mereka tidak menyadari bahwa kapal pesiar beroperasi dengan jadwal yang sangat ketat.

Pada hari yang mereka tentukan, ketika waktunya tiba untuk kembali ke kapal, orang tua remaja itu terlalu asyik berbelanja dan tawar menawar dengan penduduk setempat, mengabaikan peringatan anak mereka.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, mereka ketinggalan keberangkatan kapal selama 45 menit, meninggalkan anak mereka sendirian di kapal pesiar tersebut.

Situasi ini memunculkan pertanyaan yang sulit, apakah remaja itu telah membuat keputusan yang tepat dengan meninggalkan keluarganya?

"Yah, itu adalah pelayaran selama seminggu dan mereka tidak mau kembali ke kapal ketika saya mengatakan sudah waktunya untuk berangkat. Mereka sibuk berbelanja dan tawar-menawar dengan penduduk setempat," ujarnya.

"Saya akhirnya mengatakan bahwa saya akan kembali ke kapal. Ibuku menolakku," tulis remaja itu seperti yang dikutip dari Independent.

Orang tua mereka akhirnya ketinggalan keberangkatan kapal selama 45 menit dan menghubungi pihak terkait untuk mempertanyakan mengapa mereka tidak menghentikan kapal untuk berangkat tanpa mereka.

"Mereka akhirnya harus terbang ke pelabuhan berikutnya dari sana dan biayanya mahal. Mereka marah padaku karena meninggalkan mereka," tambahnya.

Remaja tersebut kebingungan dan mengungkapkan rasa bersalah karena telah pergi tanpa mereka. "Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya berharap saya tidak pernah meminta hal ini. Mereka membuatku sengsara karena aku pergi tanpa mereka," tutupnya.

Kisah ini dengan cepat menarik perhatian warganet, dengan banyak orang yang mendukung keputusan remaja tersebut. Salah satu komentar menekankan bahwa orang tua remaja itu, sebagai orang dewasa, seharusnya bertanggung jawab atas tindakan mereka dan mematuhi jadwal kapal.

"Mereka benar-benar mengira kapalnya akan tertunda selama 45 menit, ya tidak," tulis salah satu komentar.

Komentar lain dari seseorang yang menyatakan bahwa remaja itu tidak meninggalkan keluarganya, sebaliknya, keluarganya yang meninggalkan dia. Komentar ini menegaskan bahwa remaja itu tidak seharusnya merasa bersalah atas kejadian yang sepenuhnya di luar kendali mereka.

(anm/wiw)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat