yoldash.net

Ekonomi Dunia Bergejolak, Vietnam Bisa Tumbuh 6,4 Persen di Semester 1

Perekonomian Vietnam tumbuh lebih 6,4 persen pada semester pertama tahun ini atau Januari-Juni 2024, berdasarkan data pemerintah per Sabtu (29/6).
ILUSTRASI salah satu pabrik manufaktur di Vietnam. Perekonomian Vietnam tumbuh lebih 6,4 persen pada semester pertama tahun ini atau Januari-Juni 2024, berdasarkan data pemerintah per Sabtu (29/6). (AFP/NHAC NGUYEN)

Jakarta, Indonesia --

Perekonomian Vietnam tumbuh lebih 6,4 persen pada semester pertama tahun ini atau Januari-Juni 2024, berdasarkan data pemerintah per Sabtu (29/6), di tengah gejolak ekonomi global dan penurunan nilai tukar sejumlah mata uang terhadap dolar AS.  

Dikutip dari AFP, persentase pertumbuhan ekonomi di Vietnam itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama 2023. Pada semester pertama 2023, negara pusat manufaktur global itu perekonomiannya hanya tumbuh 3,7 persen.

Kantor Statistik Umum (GSO) menilai peningkatan tersebut merupakan hasil dari "beberapa langkah" yang diambil untuk meningkatkan rantai pasokan, pasar valuta asing dan investasi publik, kata GSO.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan GSO, produksi industri naik 7,5 persen, sementara investasi asing meningkat sebesar 8,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Analis VPBank Securities, Duong Thien Chi mengatakan pemerintah perlu fokus pada sektor-sektor utama manufaktur dan pengolahan, logistik dan perhotelan untuk mempertahankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Para pengambil kebijakan juga harus mempertimbangkan variabel yang tidak dapat diukur seperti tindakan Federal Reserve AS dalam menurunkan suku bunga," kata Duong.

Dia menjelaskan Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar Vietnam dalam enam bulan pertama tahun 2024.

Negara di Asia Tenggara ini memperoleh pendapatan sebesar $190 miliar dari ekspor pada periode tersebut atau naik sebesar 14,5 persen YoY.

Meskipun terjadi kemajuan, seorang analis Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Vietnam membutuhkan gelombang reformasi baru. Ia mengatakan hal ini usai mengunjungi negara tersebut pada akhir Juni.

"Meningkatkan produktivitas, melakukan investasi lebih lanjut pada sumber daya manusia dan fisik, serta memberi insentif pada investasi swasta pada energi terbarukan adalah kuncinya," kata Paulo Medas dari IMF.

Sebelumnya, Vietnam menargetkan pertumbuhan antara enam dan 6,5 persen pada tahun ini. Sebelumnya target pada 2023  hanya 5,05 persen, dan tidak tercapai.

Lihat Juga :

(yli/vws)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat