DPR Sebut Harga Asli Pertalite Sudah Naik Jadi Rp13.500
![DPR Sebut Harga Asli Pertalite Sudah Naik Jadi Rp13.500 Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyebut harga asli BBM jenis pertalite sudah naik dari Rp12.400 menjadi Rp13.500 per liter.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2015/07/24/da7a9c05-f208-4b18-984c-a455afe07cf7_169.jpg?w=650&q=90)
Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sugeng Suparwoto menyebut harga produksi BBM jenis pertalite sudah naik dari Rp12.400 menjadi Rp13.500 per liter.
Artinya, itu lebih tinggi Rp3.500 dibandingkan dengan harga jual pertalite di SPBU Pertamina saat ini.
"Karena Pertalite dengan harga jual Rp10 ribu (per liter), itu harga produksinya kurang lebih Rp12.400. Bahkan akhir-akhir ini akan naik merangkak kurang lebih menjadi Rp3.500. Jadi Rp13.500 harga realnya," beber Sugeng dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (26/6) seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugeng mengatakan selisih harga jual dengan harga asli Pertalite itu bisa memberikan beban berat bagi Pertamina. Terutama, bila penyaluran Pertalite melebihi kuota yang telah ditentukan oleh pemerintah dan DPR pada tahun ini yang 31 juta kilo liter.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
"Jadi setiap liternya itu kurang lebih Rp3.500 dikalikan 31 juta kiloliter. Itu untuk Pertalite di 2024 ini kita targetkan demikian. Dan prognosa yang ada itu akan terlampaui tampaknya bahkan menjadi 32 juta kiloliter. Nah ini kan beban juga bagi korporasi sebagaimana saya kemukakan tadi," tambahnya.
Lebih lanjut, Sugeng menilai perhitungan harga jual BBM di dalam negeri setidaknya harus memperhatikan 3 aspek utama.
"Satu adalah kemampuan daya beli masyarakat yang implikasinya kepada inflasi. Kedua adalah kemampuan APBN kita. Ketiga jangan lupa jadi korporasi juga yang mendapat penugasan dalam hal ini adalah Pertamina. Karena ini ketiga-tiganya adalah juga harus mendapat perhatian yang sangat-sangat teliti," ungkap dia.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting tidak membantah atau membenarkan pernyataan Sugeng tersebut. Ia hanya mengatakan harga BBM memang dipengaruhi banyak faktor.
Salah satunya, fluktuasi nilai tukar rupiah.
"Komponen harga BBM adalah MOPS dan Kurs. Namun harga subsidi sudah ditentukan oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Pertamina sebagai operator akan melaksanakan penyaluran sesuai penugasan yang diberikan pemerintah," katanya.
Selain Pertalite, harga jenis BBM tertentu (JBT) yakni solar subsidi juga sudah bukan lagi Rp 6.800 per liter, melainkan sudah Rp12-an ribu per liter. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Atas hal itu, Kementerian ESDM mengusulkan adanya kenaikan nilai subsidi solar sekitar Rp1.000-Rp3.000 per liter pada 2025 mendatang. Adapun subsidi solar pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp 1.000 per liter.
"Sampai dengan Mei 2024, dengan subsidi tetap minyak solar sebesar Rp1.000/liter, besarnya kompensasi yang dialokasikan sampai dengan Mei 2024 adalah Rp 4.496/liter. Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan Subsidi Tetap untuk minyak solar sebesar Rp1.000 - Rp3.000 per liter," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, beberapa waktu yang lalu.
Arifin menjelaskan kenaikan pemberian subsidi untuk BBM jenis solar dalam RAPBN 2025 mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya yakni mengenai harga keekonomian solar yang saat ini mencapai Rp12.100/liter.
"Hal ini perlu dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar mencapai Rp12.100/liter sedangkan Harga Jual Eceran sebesar Rp6.800/liter," kata dia.
Menurut Arifin minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum. Sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.
(mrh/agt)Terkini Lainnya
-
Dukcapil Pastikan Penonaktifan NIK Tak Pengaruhi DPT Pilkada Jakarta
-
Deret Keluhan Jokowi soal Sistem Perizinan Indonesia yang Ruwet
-
Kans Kecil Duet PKS Anies-Sohibul Iman Berlayar di Pilgub Jakarta
-
Korut Luncurkan Rudal Balistik Lagi, Tapi Meledak di Udara
-
Demo Berdarah Kenya, Kakak Tiri Obama Jadi Korban Sasaran Polisi
-
Tren Nama Muhammad, Tajikistan Larang Warga Beri Nama Arab Pada Anak
-
Fasilitas Jempolan, Perusahaan Pelayaran Global Lirik Pelabuhan MNP
-
Profil dan Sepak Terjang 6 BUMN Sakit yang Terancam Dibubarkan
-
Laba InJourney Melesat 211 Persen Jadi Rp1,1 T Sepanjang 2023
-
Timnas Indonesia U-16 Dijamu Pangeran Solo
-
Deschamps Usai Prancis Ditahan Polandia: Grup Lain Tak Terlalu Sulit
-
Jalur Neraka Babak 16 Besar: Ada Jerman, Spanyol, Prancis, Portugal
-
NASA Temukan Batu Berwarna Pertama di Mars
-
Insiden Peretasan PDNS 2, Pakar Sorot Kualitas SDM Indonesia
-
Susul Jakarta, Kota-kota di AS Diprediksi Tenggelam 2050
-
Arti Huruf E di Indikator Bensin, Tak Berarti Tangki Kosong
-
Kronologi Sopir Viral Kena Tarif Tol Rp789 Ribu
-
Pengelola Ungkap Sebab Sopir Perkara Melipir Didenda di Tol Cisumdawu
-
Daftar Lengkap Nominasi Blue Dragon Series Awards 2024
-
Sinopsis A Quiet Place: Day One, Awal Mula Invasi Alien di Bumi
-
Trailer Red One, Misi The Rock dan Chris Evans Selamatkan Sinterklas
-
Survei: Banyak Perempuan Alami Pelecehan Seksual di Tempat Kerja
-
FOTO: Ramai Gua Hira Usai Puncak Ibadah Haji
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso