Meneropong Ancaman Kiamat Pabrik Tekstil, Apa Biang Kerok Sebenarnya? - Halaman 2
![Prahara Industri Tekstil Bisa Menjalar Pengusaha tekstil mengakui tengah tertimpa beban berat, salah satunya oleh aturan Kemendag yang mempermudah produk tekstil China membanjiri Indonesia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/03/14/impor-pakaian-bekas-melonjak-7_169.jpeg?w=650&q=90)
Senada, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF Andry Satrio Nugroho mengatakan industri tekstil mendapat tekanan baik di hulu maupun hilir.
Di sektor hulu, banyak bahan baku yang berasal dari impor. Hal itu terjadi karena industri penghasil bahan baku industri tekstil yang tidak cukup kuat. Misalnya benang filamen yang dihasilkan industri petrokimia.
Andry menyebut industri petrokimia dalam negeri tidak cukup kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sektor hilir, barang jadi seperti pakaian khususnya dari China membanjiri pasar Tanah Air dengan menawarkan harga yang murah. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan menekan tenaga kerja industri tekstil. Apalagi industri tekstil merupakan industri padat karya.
ADVERTISEMENT
"Tekanan terhadap industri tekstil berarti tekanan juga terhadap tenaga kerja yang pada akhirnya cepat atau lambat akan ada PHK," katanya.
Andry mengatakan yang bisa dilakukan adalah pemberlakuan larangan dan pembatasan atau lartas di mana ada barang yang dilarang atau dibatasi pemasukan atau pengeluarannya ke dalam maupun dari daerah pabean. Ia mengatakan seluruh pemangku kepentingan harus serius menangani masalah tersebut.
Khususnya untuk Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ia mengatakan harus betul-betul mengawasi produk impor di marketplace yang harganya sering tidak masuk akal.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailu Huda mengatakan industri tekstil goyang karena pasar produk TPT terbesar Indonesia yakni Amerika Serikat (AS) tengah mengalami penurunan permintaan dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya permintaan barang TPT dari Indonesia juga menurun. Dampaknya katanya bisa meluas ke ekonomi makro dan daya beli masyarakat yang pasti tertekan.
Maka untuk bisa mengembalikan industri TPT, sambungnya, perlu dilakukan perluasan pasar ekspor produk TPT. Jangan bergantung pada satu atau dua negara saja.
"Kemudian, industri TPT juga perlu dilindungi secara masif dengan peraturan yang ketat mengenai impor TPT dan barang lainnya," katanya.
Terkini Lainnya
-
Warga Luwu Sulsel Tewas Ditelan Ular Piton 8 Meter
-
BAP Saksi: Waskita-Acset Jadi Prioritas Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ
-
Kasus Pembunuhan Ayah di Jaktim, Kakak Minta Polisi Tak Usut Sang Adik
-
VIDEO: Israel Usir Paksa Warga Palestina Tinggalkan Khan Younis Gaza
-
27 Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan Hindu di India
-
VIDEO: Kesaksian Tahanan Gaza di Israel, Dirantai dan Disiksa
-
ESDM Targetkan 15 Proyek Penyimpanan Karbon Rampung pada 2030
-
Kemenhub Sebut Bandara VVIP IKN Tak Punya Kode dari IATA
-
Hasil Euro 2024: Belanda Lolos ke Perempat Final Usai Hajar Rumania
-
Nova Beri Peringatan pada Pemain Indonesia U-16 Jelang Lawan Vietnam
-
Cody Gakpo Cetak Gol, Belanda Unggul Atas Rumania di Babak 1
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
FOTO: Lubang Raksasa Ancam Lumbung Pangan Turki
-
Pemegang Password PDNS Terungkap, Fix Celah Serangan Ransomware?
-
Cara Mudah Perpanjang SIM Bulan Juli 2024 Tanpa Calo
-
Data Apa Saja Harus Dibawa Saat Bikin SIM Pakai BPJS?
-
Singapura Bakal Larang Sepeda Motor Tua dan Batasi Mesin Diesel
-
1 Kakak 7 Ponakan Bahas Sandwich Gen, Chicco Kurniawan Emosional
-
5 Perbedaan Game Show Clash of Champions dan University War
-
Bangga, Festival Teluk Tomini 2024 Pukau Wisatawan Global
-
Biar Istirahat Berkualitas, Berapa Suhu AC yang Baik saat Tidur?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso