yoldash.net

Pembubaran BUMN PANN Masih Tunggu Lampu Hijau Jokowi

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA mengatakan PT Pembangunan Armada Niaga Nasional (PANN) dan anak usahanya, PANN Multi Finance akan dibubarkan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA mengatakan PT Pembangunan Armada Niaga Nasional (PANN) dan anak usahanya, PANN Multi Finance akan dibubarkan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Angelina A. Legowo).

Jakarta, Indonesia --

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA mengatakan PT Pembangunan Armada Niaga Nasional (PANN) dan anak usahanya, PANN Multi Finance akan dibubarkan.

Pembubaran BUMN itu tengah menunggu proses penerbitan peraturan pemerintah (PP).

"Saat ini sudah di Kementerian Setneg (Sekretariat Negara) untuk proses usulan ke presiden," katanya dalam rapat panja dengan Komisi VI DPR, Senin (24/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pp pembubaran diterbitkan, aset PANN akan dijual dan dilakukan pembayaran ke kreditur. Setelah itu, dilakukan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan status badan hukum.

ADVERTISEMENT

Enam BUMN sebelumnya dibubarkan, di antaranya PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau ISN yang pembubarannya ditargetkan selesai 2029, PT Kertas Kraft Aceh yang pailit pada Februari 2024 dan ditargetkan selesai 2028.

Kemudian PT Industri Gelas (Persero) yang pailit pada November 2023 dan ditargetkan selesai 2028, PT Istaka Karya (Persero) yang pailit pada Juli 2022 dan ditargetkan selesai 2027,
PT Pabrik Kertas Leces yang pailit pada September 2018 dan ditargetkan selesai 2027, dan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang pailit pada Juni 2022 dan ditargetkan selesai 2027.

Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan saat ini ada 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kondisinya tidak baik dan sedang dikaji oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Dari total tersebut, enam BUMN berpotensi beroperasi minimum dan ujungnya berpotensi dibubarkan.

Keenam BUMN itu adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.

"Yang potensi minimum operasi itu sebenarnya more than likely akan kita setop, apakah nanti lewat likuidasi atau pembubaran BUMN, sepertinya ke sana ujungnya," katanya.

Sementara itu, empat BUMN berpotensi selamat yakni PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero).

Keempat BUMN itu dalam proses inbreng atau pengalihan ke Danareksa.

"Yang sekarang ada istilahnya ada peluang (selamat) cuma empat," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat