yoldash.net

OJK Ungkap Upaya Jitu Telisik Rekening Terkait Judi Online

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka-bukaan soal cara efektif dalam mendeteksi rekening yang tersangkut atau terkait kasus judi online.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka-bukaan soal cara efektif dalam mendeteksi rekening yang tersangkut atau terkait kasus judi online. (/Andhika Prasetia).

Jakarta, Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka-bukaan soal cara efektif dalam mendeteksi rekening yang tersangkut atau terkait kasus judi online.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan untuk mendeteksi rekening terkait judi online sejatinya tidak memerlukan sistem baru.

Yang diperlukan katanya, hnya memaksimalkan sistem yang ada dengan parameter yang jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mendeteksi ini tidak diperlukan sistem baru sebenarnya, hanya parameter yang harus disesuaikan. Setiap kejahatan punya parameter sendiri, pencucian uang misalnya parameter nya berbeda," jelasnya kepada Indonesia.com, Kamis (20/6).

Nah, untuk melakukan penyesuaian parameter ini, Dian mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk perbankan.

ADVERTISEMENT

"OJK sedang mempersiapkan sistem yang memungkinkan bank bekerja lebih efisien untuk memberantas semua jenis kejahatan ekonomi," pungkasnya.

Selain masalah penyesuaian parameter, ia mengatakan koordinasi juga dilakukan terkait kewaspadaan perbankan atas aliran dana terkait judi online ini.

Dian Ediana Rae mengatakan koordinasi dengan perbankan terutama untuk transaksi terkait judol yang nilainya kecil-kecil atau di bawah Rp500 juta. Sebab, di atas Rp500 juta sudah ditangani oleh PPATK.

"Kita terus melakukan koordinasi dengan bank-bank untuk memastikan mereka punya sistem dan parameter yang tepat. Semua pemilik rekening yang terlibat judol sudah kita sebarkan ke seluruh bank supaya mereka semua alert," ujarnya.

Menurutnya, OJK sampai saat ini telah menutup 5.000 rekening terkait judol dan dipastikan akan terus bertambah karena deteksi terus dilakukan.

"Pertemuan dengan para Direktur Kepatuhan juga terus ditingkatkan untuk menemukan pola yang tepat untuk membersihkan sistem keuangan kita dari segala jenis kejahatan ekonomi," imbuhnya.

Judi online makin meresahkan di Indonesia. Hal itu terkait besarnya perputaran uang di balik bisnis haram itu.

[Gambas:Video CNN]

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut transaksi terkait judi online pada Januari hingga Maret 2024 mencapai lebih dari Rp100 triliun. Kini total transaksi mencapai Rp600 triliun.

"Tahun ini aja (3 bulan pertama/Q1) perputaran transaksi sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun. Jadi kalau dijumlah dengan periode tahun-tahun sebelumnya sudah lebih dari Rp600 triliun perputaran transaksinya," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi, Jumat (14/6).

Selain perputaran uang yang cukup besar, judi online kata PPATK juga menjerat 2,19 juta warga berpenghasilan rendah alias miskin. Jumlah itu setara dengan 79 persen dari total pemain judi online di Indonesia, 2,76 juta.

Jutaan warga miskin itu melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil di bawah Rp100 ribu.

Dalam keterangan tertulis, PPATK menyebut para pihak ini terdeteksi sebagai golongan warga berpenghasilan rendah dengan profil sebagai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan lain-lain.



(ldy/agt)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat