yoldash.net

Surat Al Luqman Ayat 13-14: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

Surat Al Luqman ayat 13-14 menjelaskan tentang dua kewajiban bagi seorang muslim, yaitu ketaatan kepada Allah dan perintah berbakti kepada orang tua.
Ilustrasi. Surat Al Luqman ayat 13-14 menjelaskan tentang dua kewajiban bagi seorang muslim, yaitu ketaatan kepada Allah dan perintah berbakti kepada orang tua. (iStockphoto/artisteer)

Jakarta, Indonesia --

Surat Al Luqman ayat 13-14 menjelaskan tentang dua kewajiban penting bagi setiap muslim, yaitu mengimani keesaan Allah SWT dan perintah berbakti kepada kedua orang tua.

Surat Luqman ayat 13-14 adalah ayat yang sering dibaca dan direnungkan oleh umat Islam. Sebab, kedua ayat ini berisi dua prinsip dasar dalam Islam, yakni ketauhidan dan bakti kepada orang tua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Luqman adalah surat ke-31 dalam Al Quran. Surah ini terdiri atas 34 ayat yang diturunkan di Kota Mekkah.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021), turunnya Surat Al Luqman dilatarbelakangi oleh kisah Luqman, sosok baik yang namanya diabadikan Allah SWT dalam Al Quran.

Kala itu dalam suatu perjalanan, Luqman bersama anak laki-lakinya hendak pergi ke kota dengan menaiki seekor keledai.

Sepanjang jalan Luqman menemukan ada banyak sekali manusia yang mencibirnya karena Luqman dianggap tega naik keledai sedangkan sang anak dibiarkan berjalan di sampingnya.

Yang dilakukan Luqman itu bukan tanpa alasan, melainkan karena kondisinya yang sudah renta dan sang anak pun tak mempermasalahkannya.

Meski begitu, saat sampai di tempat tujuan Luqman memberi pesan atau nasihat pada sang anak bahwa apa pun perkataan manusia hanyalah perkataan semata dan kebenaran hanya milik Allah SWT.

Luqman juga berpesan pada anaknya agar tidak menyekutukan Allah SWT dan selalu bersikap baik kepada kedua orang tua yang memiliki andil besar dalam kelangsungan hidup setiap anak manusia.


Bunyi Surat Al Luqman Ayat 13-14

Berikut bunyi Surat Al Luqman ayat 13-14 dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

(13)


وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Arab-latin: Wa iż qaala luqmaanu libnihii wa huwa ya'iẓuhuu yaa bunayya laa tusyrik billaah(i), innasy-syirka laẓulmun 'aẓiim(un).

Artinya: (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, "Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar."

(14)

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-latin: Wa wassainal-insana biwalidaih, hamalat-hu ummuhu wahnan 'ala wahniw wa fisaluhu fi 'amaini anisykur li wa liwalidaik, ilayyal-masir.

Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."


Tafsir Surat Al Luqman Ayat 13-14

Surat Luqman ayat 13 menegaskan tentang tauhid agar manusia mengesakan Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan makhluk apa pun.

Sebab, mempersekutukan Allah merupakan perbuatan syirik yang dapat merusak keimanan seseorang, terjebak dalam kekufuran, dan membawa dosa besar.

Sementara Surat Luqman ayat 14 menjelaskan tentang kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Sebab, perilaku berbakti kepada orang tua adalah salah satu bentuk ibadah yang utama.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan di dalam Al Quran sering sekali disebutkan secara bergandengan antara perintah menyembah Allah semata dan berbakti kepada kedua orang tua. Di surat ini pun disebutkan dalam firman-Nya:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah." (Luqman: 14)

Mujahid mengatakan yang dimaksud dengan al-wahn ialah penderitaan mengandung anak. Menurut Qatadah, maksudnya ialah kepayahan yang berlebih-lebihan, sedangkan menurut Ata Al-Khurrasani ialah lemah yang bertambah-tambah.

Firman Allah SWT: "Dan menyapihnya dalam dua tahun", yakni mengasuh dan menyusuinya setelah melahirkan selama dua tahun, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan (Al Baqarah: 233) hingga akhir ayat."

Berangkat dari pengertian ayat ini, Ibnu Abbas dan para imam lainnya menyimpulkan bahwa masa penyusuan yang paling minim ialah enam bulan karena dalam ayat lain Allah SWT berfirman: "Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan." (Al Ahqaaf: 15)

Dan sesungguhnya Allah SWT menyebutkan jerih payah ibu dan penderitaannya dalam mendidik dan mengasuh anaknya yang karenanya ia selalu berjaga sepanjang siang dan malamnya. Hal itu tiada lain untuk mengingatkan anak akan kebaikan ibunya terhadap dia, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

"Dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Israa': 24)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya: "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Luqman: 14)

Yakni sesungguhnya Aku akan membalasmu bila kamu bersyukur dengan pahala yang berlimpah.

Selain tafsir Ibnu Katsir, berikut tafsir Kemenag mengenai penjelasan Surat Al Luqman ayat 13-14.

(13) Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia sesaat demi sesaat memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar karena telah merendahkan martabat Sang Mahaagung ke posisi yang hina."

(14) Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama Ibu. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.

Jika demikian, bersyukurlah kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini. Hanya kepada Aku tempat kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.

Demikian penjelasan mengenai Surat Al Luqman ayat 13-14 dalam Al Quran. Surat Luqman ayat 13-14 adalah ayat yang sering direnungkan oleh muslim karena mengandung dua prinsip dasar keimanan dan amalan Islam, yakni ketauhidan dan bakti kepada orang tua.

(avd/fef)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat