Hacker PDNS 2 Belum Terdeteksi, BSSN Ungkap Sejumlah Indikasi
![Hacker PDNS 2 Belum Terdeteksi, BSSN Ungkap Sejumlah Indikasi Pelaku peretasan modus ransomware di PDNS 2, Surabaya, masih misterius lantaran investigasi forensik masih berjalan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/09/12/ilustrasi-hacker-ilustrasi-serangan-siber_169.jpeg?w=650&q=90)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku belum bisa mendeteksi hacker atau peretas modus ransomware di Pusat Data Nasional (PDNS) 2.
"Kita sudah melakukan langkah-langkah forensik, tapi memang awalnya kesulitan juga karena semua data terenkripsi," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR dengan BSSN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Kamis (27/6).
"Tapi kemarin sukur ada data yang bisa kita analisis dan sekarang masih berproses dan hasilnya pasti akan kita sampaikan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh mana, sudah terdeteksi tidak, Pak, pelakunya?" Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menginterupsi, dalam rapat yang sama.
ADVERTISEMENT
"Tentunya untuk pelakunya belum bisa, Pak. Jadi kita baru menemukan indikasi-indikasi yang nanti dari indikasi ini akan kita olah untuk menemukan si pelaku," jawab Hinsa.
Hasanuddin, yang merupakan anggota Fraksi PDIP di DPR itu, pun meminta negara tak boleh kalah oleh individu atau kelompok hacker ini.
"Dengan segala hormat, pelaku hanya satu orang atau kelompok kecil saja. Sementara kita ini berjejer para jenderal, deputi, menteri, wakil menteri, berjejer. Kalah kita," cetus dia.
"Negara kalah hanya oleh pelaku ransom itu, dan kita harus melawan, jangan menyerah. Saya kira bisa," lanjut dia.
Indikasi-indikasi
Dalam paparannya pada rapat itu, Hinsa Siburian mengungkap sejumlah hasil sementara audit forensik pada 25-26 Juni terkait kronologi serangan, termasuk yang terkait pelaku.
Tim menemukan bahwa ada pihak dengan alamat IP xx.xx.x.xx, yang merupakan perangkat yang ada di PDNS 2, melakukan aktivitas serangan dan penambahan user baru, mulai 18 Juni pukul 03.21.48 WIB sampai 19 Juni 22.18.38 WIB.
"Ditemukan aktivitas penonaktifan directory backup pada 20 Juni pukul 00.54.25 WIB oleh user baru pada perangkat backup di PDNS 2 dengan IP xx.xxx.xx.xx," tuturnya.
Meski begitu, BSSN tak membeberkan soal rincian alamat IP itu, termasuk soal lokasinya.
"Telah ditemukan eksekusi ransomware pada 20 Juni 00.57.20 WIB oleh user baru pada perangkat backup PDNS 2 dengan alamat IP xx.xxx.xx.xx," menurut paparan BSSN itu.
(lom/arh)Terkini Lainnya
-
Pengamat Sebut Pilgub Jateng Dejavu Pilpres 2024
-
Cekcok Sopir Taksi Online dan 3 TNI di Bandara Makassar Berujung Damai
-
Peringatan Hari Bhayangkara, Berikut Rekayasa Lalin di Sekitar Monas
-
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
-
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Langsung Analisis
-
Israel Serang Kamp Nur Shams, 1 Komandan Kelompok Palestina Tewas
-
Saham Pilihan Pekan Ini: Sektor Perbankan, Energi hingga Kesehatan
-
Jadwal Baru 17 KA Jarak Jauh di Stasiun Pasar Senen, Berlaku 1 Juli
-
IHSG Diproyeksi Berseri Awal Pekan Ini
-
Jadwal Siaran Langsung Prancis vs Belgia di 16 Besar Euro 2024
-
Daftar 4 Tim Negara Tersingkir di 16 Besar Euro 2024
-
Penjelasan Badminton Asia dan PBSI soal Zhang Zhi Jie Meninggal di AJC
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Selamat Datang Juli, Waktunya Jawa Mengering dan La Nina Menggeliat
-
VIDEO: Momen Gemas Panda di China Nikmati Kebab Sayur dan Buah
-
Hyundai Inster EV Meluncur, SUV Listrik Murah Sanggup 355 Kilometer
-
BYD Bicara Soal M6 di RI, MPV Listrik Potensi Bikin Geger Innova
-
Perbandingan Kredit Mobil Baru dan Bekas
-
Michael Jackson Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar Kala Meninggal Dunia
-
Box Office Day One Jadi Debut Terbaik Waralaba A Quiet Place
-
Voice of Baceprot Tuai Pujian Usai Sukses Manggung di Glastonbury
-
Finlandia Siapkan Vaksin Flu Burung untuk Manusia, Pertama di Dunia
-
Awas, Olahraga Seperti Ini Bisa Bahaya buat Penderita Penyakit Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso