yoldash.net

PDNS 2 Diserang Hacker, 3 Layanan Pulih dari Total 282 Korban

Peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuat 282 penggunanya lumpuh. Siapa saja yang sudah pulih?
Ilustrasi. PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni usai Windows Defender-nya dibobol. (iStockphoto)

Jakarta, Indonesia --

Tiga layanan pengguna Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 berangsur pulih usai diserang peretasan dengan modus ransomware.

Diberitakan sebelumnya, PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni imbas serangan ransomware Lockbit 3.0. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Telkom Sigma pun melakukan pemulihan.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan menyatakan proses recovery atau pemulihan jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan layanan di DRC Sementara dengan menggunakan data backup PDNS 1 dan PDNS 2.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga hari ini, terdapat 3 layanan yang sudah berangsur pulih yaitu layanan keimigrasian, layanan perizinan event Kemenkomarves dan layanan LKPP," kata dia, di Jakarta, Selasa (25/6), melansir siaran pers Kominfo.

ADVERTISEMENT

Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk Herlan Wijanarko mengungkap 282 pengguna PDNS 2 terdampak serangan.

"Setelah terjadi gangguan di PDNS 2 Surabaya akibat serangan Ransomware Brain Cipher, terdapat 282 tenant yang terdampak."

Dalam upaya pemulihannya, PDNS ini didukung dua data center, yakni di Tangerang dan Surabaya, serta satu Disaster Recovery Center (DRC) yang bersifat cold backup di Batam.

"Proses recovery jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan layanan di DRC Sementara di Tangerang dengan menggunakan data backup yang tersedia," ungkap Herlan.

Dalam jangka menengah, Telkom Sigma dan Lintas Arta akan segera melakukan pemulihan PDNS 2 secepatnya bersamaan dengan proses forensik yang terus berjalan.

"Untuk jangka panjang akan dilakukan dengan normalisasi arsitektur keseluruhan setelah PDNS 2 kembali berfungsi," ungkapnya.

Sementara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku masih terus berproses mengupayakan investigasi secara menyeluruh setelah mengidentifikasi sumber serangan Brain Chiper Ransomware, yang merupakan pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0.

"Akan dilakukan analisis lebih lanjut terhadap sampel ransomware dengan melibatkan entitas keamanan siber lainnya. Hal ini menjadi penting untuk lesson learned dan upaya mitigasi agar insiden serupa tidak terjadi lagi," kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat