yoldash.net

Starlink Elon Musk Mau Jualan di Indonesia, Uji Coba di IKN Awal Mei

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan layanan internet Starlink milik Elon Musk segera menjalani uji coba di Indonesia.
Ilustrasi. Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk bakal menjalani uji coba di IKN Nusantara Mei mendatang. (Foto: Tangkapan layar instagram @starlink_satellites)

Jakarta, Indonesia --

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan layanan internet berbasis satelit Starlink milik miliarder Elon Musk segera menjalani uji coba di Indonesia.

Kominfo mewajibkan Starlink melakukan Uji Laik Operasi (ULO) sebelum melayani pelanggan di Tanah Air. Menurut Budi perusahaan milik Elon Musk itu akan menjalani uji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Starlink itu melakukan uji coba di IKN. Nanti kita tunggu saja, pokoknya semua level of playing field-nya sama, kita fair. Kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut tapi harus memenuhi semua regulasi yang ada dan berlaku di Indonesia," kata Budi, mengutip Detik, Selasa (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi Starlink akan diuji coba di IKN Mei mendatang. Harapannya, dalam waktu dekat ini Starlink sudah dapat melayani seluruh masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Bulan Mei [uji coba Starlink]. Nanti detailnya tanya ke Dirjen PPI Wayan Toni Supriyanto," ungkap dia.

Sebelumnya, tarif layanan internet Starlink di Indonesia sudah beredar. Melansir laman resminya, harga layanan internet Starlink dibanderol mulai Rp750 ribu per bulan untuk pengguna rumahan.

Laman resmi Starlink Indonesia telah mengudara dan memberikan sejumlah informasi terkait layanan yang diberikan penyedia layanan internet (ISP) dari anak perusahaan SpaceX tersebut.

Salah satu informasi yang diberikan adalah harga berlangganan untuk pengguna rumahan yang mereka beri label sebagai layanan yang 'cocok untuk keluarga.' Layanan yang mereka klaim sebagai 'internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah tanpa batas' ini disebut memberikan 'kuota tanpa batas.'

Selain membayar biaya bulanan, pelanggan juga diberikan rekomendasi perangkat keras yang tampak seperti receiver sinyal. Perangkat yang disebut memiliki 'standar terakutasi' ini dibanderol dengan harga Rp7,8 juta.

"Internet berkecepatan tinggi yang andal, di mana pun Anda tinggal. Rp750.000 per bulan, dengan biaya perangkat keras sebesar Rp7.800.000," tulis laman tersebut.

Starlink juga menawarkan layanan untuk kebutuhan internet pengguna saat bepergian dan saat berada di kapal atau perairan. Namun, informasi terkait dua layanan ini belum tersedia di laman tersebut.

Aplikasi Starlink yang berguna untuk melakukan setup pada layanan internet satelit ini juga sudah tersedia di Google Play Store dan Apps Store.

Lebih lanjut, peta ketersediaan layanan di laman tersebut menunjukkan Indonesia belum mendapat layanan internet Starlink. Namun, peta ini menunjukkan layanan tersebut akan tersedia di Indonesia pada 2024.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat